Ilmuwan temukan nanopartikel "cabai" untuk obati depresi
Techno.id - Polina Anikeeva seorang ilmuwan di Massachusetss Institute of Technology, Cambridge, baru-baru ini menemukan cara baru untuk obati depresi, yakni dengan menggunakan teknik stimulasi nirkabel pada otak. Secara umum, teknik ini mengambil prinsip respon otak saat Anda mengonsumsi makanan pedas. Anikeeva yakin bahwa sistem saraf manusia yang dipenuhi dengan reseptor TRPV1 (reseptor yang sensitif terhadap panas dan nyeri) dapat dirangsang menggunakan teknik ini, agar nantinya dapat digunakan untuk mengobati beberapa gangguan, seperti Parkinson, Alzheimer, gangguan obsesif kompulsif, dan depresi.
Dilansir oleh New Scientist (12/3/15), tim peneliti mengujicobakan teknik ini kepada beberapa tikus laboratirum. Tikus-tikus tersebut di suntik dengan nanopartikel dari logam berukuran kecil jauh ke dalam otak. Ketika medan magnet yang terus beralih arah diterapkan pada nanopartikel ini, maka akan ada efek panas, yang populer digunakan pada terapi untuk membunuh sel-sel kanker.
-
Unik, ada bagian otak yang menyala saat Anda merasakan sakit Iren Tracey, peneliti dari Oxford menemukan bahwa ada bagian dari otak manusia yang menyala jika terserang rasa sakit.
-
Amygdala ternyata dapat memprediksi stres lebih awal Dunia penelitian telah menemukan hasil riset yang menyatakan bahwa amygdala ternyata dapat memprediksi stres lebih awal
-
Ingin bebas stres? Perbanyak konsumsi kopi Kandungan kafein pada kopi ternyata dipercaya dapat mengurangi kadar stres bagi orang yang mengonsumsinya.
Saat ini Anikeeva dan tim sedang mengamati seberapa lama efek bisa bertahan pada tikus dan seberapa aman teknik ini jika akan digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Sembari menunggu kepastian uji coba tersebut, tim akan memperbaiki metode injeksi partikel untuk daerah yang berbeda di otak. Hal ini sangat perlu dilakukan mengingat setiap partikel akan menanggapi amplitudo dan frekuensi yang berbeda dari osilasi medan magnet.