India alami pertumbuhan ekosistem startup tercepat di dunia
Techno.id - Berkembangnya perekonomian dan teknologi di India ternyata membawa dampak hingga ranah bisnis online (e-commerce). Pendanaan yang besar sekaligus pasar domestik yang terus berkembang membuat India kini menjadi negara dengan pertumbuhan ekosistem startup tercepat di dunia.
Seperti dikutip dari The Next Web (05/07/2015), sekitar 3.100 startup telah beroperasi di sepanjang tahun 2014. Angka tersebut diprediksi kuat bakal terus meningkat hingga berjumlah setidaknya 11.500 startup di tahun 2020 mendatang.
-
Tren startup teknologi 2016 merujuk pada tiga hal ini E-commerce menjadi salah satu sektor yang masih diminati sebanyak 13% investor dalam berinvestasi di tahun 2016.
-
Facebook "getol" tanam modal ke startup India, apa alasannya? Hampir 75 persen pengembang aplikasi mobile di India mengintegrasikan produknya dengan Facebook.
-
Wah, startup Indonesia mulai jelajahi negeri Hindustan ADSKOM telah mengumumkan ekspansi tim dan layanannya ke India.
Pesatnya pertumbuhan ekosistem startup di negara berpenduduk satu miliar tersebut diyakini berkat tren investasi besar-besaran yang terjadi. Strategi manajemen Mergers and acquisitions (M&A) ialah salah satu aktivitas yang terus meningkat sekaligus menjadi penyebab utama mengapa pertumbuhan ekosistem startup India menjadi yang tercepat.
Di samping itu, minat para investor asing untuk berinvestasi di India juga dinilai sangat tinggi. Alasannya, pertumbuhan konsumen smartphone di negara tersebut telah berkembang sangat pesat.
Adapun beberapa startup asal India yang tergolong masih baru namun perkembangannya telah melampaui cepat di antaranya yakni Housing.com, Zivame.com, AdPushuo.com, Paytm.com, Redbus.com dan InMobi.com.
RECOMMENDED ARTICLE
- Dianggap berpotensi, Bizzy.co.id dapat investasi senilai Rp 33 miliar
- Sesaki industri e-commerce, Bizzy.co.id sasar kelas bisnis
- Indosat gandeng HarukaEdu fasilitasi program technopreneurship
- Elevenia menuai berkah di bulan puasa, pengunjung membeludak
- Lazada tuntaskan kasus iPhone 6 Plus 'sabun batangan'