IndiHome berlakukan FUP, ini penjelasan Telkom
Techno.id - Kebijakan Fair Policy Usage (FUP) yang baru saja diterapkan Telkom di layanan IndiHome kini tengah menuai kritik. Para pelanggan pun merasa dirugikan dan menganggap bahwa IndiHome tak lagi unlimited.
Direktur Consumer Service Telkom, Dian Rachmawan, mengatakan bahwa IndiHome memiliki beberapa pelanggan nakal. Ia menyebut mereka sebagai heavy user, yaitu pelanggan yang seringkali menyalahgunakan fasilitas unlimited.
-
CEO Bolt! sindir Telkom yang hapuskan paket unlimited IndiHome "Yang berbasis kabel itu bisa unlimited karena kapasitasnya lebar bisa sampai 1000-an Mbps."
-
45 ribu rumah di Sumatera sudah menjadi pelanggan Indihome Sementara itu, pengembang perumahan yang telah terdaftar sebagai penyedia Indihome ada 27.
-
Layanan Indihome Telkom siap sambut era internet serat optik Indonesia Indihome kini telah tersedia di 160 kota di seluruh Indonesia, terdiri dari 60 kota besar dan 100 kota lainnya.
Heavy user ini, lanjut Dian, adalah pelanggan yang biasanya menggunakan fasilitas unlimited untuk keuntungan pribadi. Menurut Dian, pelanggan seperti inilah yang dapat mengganggu normal user lainnya.
Ia kemudian mencontohkan, heavy user memanfaatkan fasilitas unlimited untuk membuka bisnis warnet pribadi, hingga menjual ulang film atau game secara ilegal. Padahal, heavy user dan normal user membayar tarif yang sama.
"Bahkan ada juga pelanggan (heavy user) yang menjual kembali layanan unlimited mereka kepada tetangga-tetangga di sekitarnya," jelas Dian sebagaimana dikutip dari Merdeka, Senin (01/02).
Berdasarkan hasil uji coba pihaknya, Dian mengklaim bahwa kebijakan FUP ini tidak diprotes oleh para pelanggan IndiHome. Pasalnya, normal user (yang tidak menyalahkan fasilitas unlimited) diyakini tak akan melampaui batas FUP.
"Yang komplain ternyata yang melakukan aktivitas reselling seperti warnet dan mini operator tanpa lisensi," paparnya.