Indosat buat mesin industri migas bisa ‘berbincang'
Techno.id - Teknologi terkini mampu membuat mesin bisa berhubungan secara langsung dengan mesin yang lain (M2M). Kemampuan teknologi M2M disebutkan bisa membantu perusahaan melakukan efisiensi, keamanan dan operasional yang dilakukan dalam aktivitas bisnisnya.
Indosat bersama POINTREK dan Inmarsat serta didukung oleh SKK Migas pun bergandengan tangan untuk memberi solusi baru bagi perusahaan-perusahaan pengelola operasional hulu migas di Jakarta. Kerja sama itu dilakukan dengan memberikan sosialisasi terkait fungsi dan manfaat M2M bagi perusahaan migas.
-
Indosat perkenalkan solusi eSIM untuk pelanggan M2M Teknologi eSIM memungkinkan pelanggan M2M multinasional mampu mengoperasikan ponselnya di seluruh dunia hanya dengan satu SIM Card.
-
Hindari kasus IM2 terulang, pemerintah siapkan aturan berbagi jaringan Menkominfo: Saya sudah siapkan PM tentang active network sharing dan kirim surat ke Setneg untuk revisi PP No 53/2000
-
Gandeng operator asal Jepang, Indosat segera uji teknologi eSIM Dengan eSIM, pelanggan tak perlu mengganti kartu SIM-nya saat pergi ke negara lain. Pasalnya, eSIM bisa beroperasi di mana pun.
Dalam keterangan resminya, Indosat menyebutkan teknologi M2M ini mampu menghubungkan mesin, sensor, perangkat, kapal pengangkut, serta aset Migas lainnya ke pusat kendali atau ke pusat pengolahan data sehingga analisis tingkat efisiensi, efektivitas dan keamanan dapat tercapai dengan cara yang lebih baik.
"Teknologi M2M Hybrid mampu mendiagnosis berbagai kondisi, mulai dari pergerakan kapal dan kondisi alat-alat yang penting, pemantauan keamanan, bahkan sampai kondisi aliran minyak dan gas dalam suatu jaringan pipa migas dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasi hulu migas," kata Hendra Sumiarsa, Division Head M2M Solutions Indosat.
Turunnya harga minyak dunia, tingginya biaya operasional ditambah dengan merosotnya nilai tukar rupiah memaksa semua perusahaan, tidak terbatas pada perusahaan pengelola operasi Migas untuk menekan biaya, meningkatkan efektivitas operasional dan pada saat yang sama terus meningkatkan kapasitas produksi.
"Terkoneksinya aset-aset operasional di sektor migas akan mendorong transparansi yang lebih baik dan ditambah dengan kondisi perekonomian terkini, menjadi tantangan bagi penyedia teknologi untuk menyajikan solusi yang tepat guna, efisien, simpel, aman, handal serta dukungan yang baik dalam memanfaatkan kapasitas nasional," ujar Baris Sitorus, Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas.
RECOMMENDED ARTICLE
- Dua tahun bersiap, Indosat yakin bakal lancar sediakan jaringan 4G
- Indosat Wireless Innovation Contest dorong wanita ke sektor teknologi
- Beli paket internet dan telepon sekarang bisa lewat Twitter
- Sasar generasi muda, Indosat luncurkan "Program Kuning Itu Berani"
- Kebakaran gardu induk PLN, ganggu layanan operator seluler