Ini alasan Microsoft masih membuka program beta untuk Windows 10 jelang disuntik mati tahun depan

Ini alasan Microsoft masih membuka program beta untuk Windows 10 jelang disuntik mati tahun depan

Techno.id - Dukungan gratis untuk Windows 10 akan berakhir tahun depan, tetapi itu tidak menghentikan Microsoft untuk memanfaatkan basis pengguna setia sistem operasi ini. Microsoft pun masih mengutak-atik versi OS yang masih paling populer ini, meskipun sedang dalam proses mendekati masa pensiun.

Baru-baru ini Microsoft mengumumkan saluran beta baru untuk Windows Insiders yang memungkinkan pengguna Windows 10 untuk menguji fitur yang akan datang sebelum tersedia secara luas. Pengguna yang menjalankan Windows 10 didorong untuk bergabung atau beralih ke saluran baru, baik PC mereka siap untuk beralih ke Windows 11 atau tidak.

Seperti saluran Windows Insider lainnya, saluran beta Windows 10 bertujuan untuk memanfaatkan umpan balik pengguna menyempurnakan fitur-fitur baru sebelum diluncurkan secara resmi. Inisiatif baru ini secara khusus akan melihat versi 22H2, yang menurut Microsoft pada tahun 2023 akan menjadi versi Windows 10 terakhir yang akan dirilis.

Pada saat itu, Windows 11 telah keluar selama lebih dari satu setengah tahun, dan Microsoft serius untuk membuat orang beralih ke OS baru tersebut. Sejauh ini, Microsoft hanya menggambarkan rencananya untuk saluran beta Windows 10 sebagai "fitur dan peningkatan".

Ini alasan Microsoft masih membuka program beta untuk Windows 10 jelang disuntik mati tahun depan foto: unsplash/microsoft windows

Kendari begitu, program beta ini tidak akan mengubah jadwal penghentian dukungan kepada Windows 10 yang akan berakhir pada 14 Oktober 2025. Microsoft menawarkan solusi bagi pengguna Windows 10, tetap mendapatkan dukungan dengan memilih program pembaruan keamanan yang diperpanjang (ESU) melalui vesi berbayar. Setidaknya opsi ini membuat OS Windows 10 tetap aman digunakan.

Namun kebanyakan pengguna tampaknya tidak akan mengambil opsi tersebut. Itu artinya sekitar 240 juta perangkat Windows 10 yang tidak memenuhi syarat untuk Windows 11 dapat berakhir di pusat daur ulang limbah elektronik atau tempat pembuangan sampah.

Sementara itu, Microsoft secara bertahap berupaya menghilangkan antusiasme terhadap Windows 10, yang berusia sembilan tahun dan terus mendominasi demografi pengguna Windows. Tahun lalu, Microsoft menutup celah yang memungkinkan pengguna memutakhirkan secara gratis dari Windows 7 atau 8 ke Windows 10.

Mereka yang menjalankan OS Windows lama harus membayar Windows 10 atau memutakhirkan PC mereka untuk mendapatkan Windows 11. Microsoft juga terus mendorong pengguna Windows 10 untuk beralih ke Windows 11, bahkan ketika PC mereka tidak kompatibel dengan OS baru. Namun faktanya, sampai saat ini sebagian besar pengguna Windows 10 masih tetap setia menggunakan OS ini sambil menunggu Microsoft menyuntik mati tahun depan.

(brl/red)