Ini bahaya dan risiko menggunakan teknologi usang, keamanan digital lebih rentan disusupi peretas

Ini bahaya dan risiko menggunakan teknologi usang, keamanan digital lebih rentan disusupi peretas

Techno.id - Smartphone baru selalu dirilis setiap tahun. Namun mayoritas pengguna menganggap tidak memerlukan peningkatan dari tahun ke tahun. Kemajuan teknologi yang konstan adalah alasan mengapa sebagian orang terus menerima produk yang lebih baik yang membuat hidup mereka lebih mudah dengan selalu memperbarui perangkat.

Hal yang sama berlaku untuk laptop, kamera, perangkat IoT, dan bahkan mobil yang sekarang hadir dengan banyak fitur pintar. Nah kelemahan dari dunia teknologi yang terus berkembang ini adalah bahwa perangkat keras dan perangkat lunak yang ada cenderung menjadi usang lebih cepat.

Selain tidak dapat menggunakan yang terbaru dan terhebat, ada risiko ketika kamu menggunakan dan bergantung pada teknologi usang, baik itu versi perangkat lunak tertentu, atau perangkat fisik yang tidak lagi didukung produsen. Berikut empat produk yang mungkin harus kamu hentikan penggunaannya ketika sudah usang.

1. Versi lama Windows dan macOS

Ini bahaya dan risiko menggunakan teknologi usang, keamanan digital lebih rentan disusupi peretas foto: freepik

Komputer dan laptop dimaksudkan untuk bertahan lama, dan merupakan sesuatu yang dipegang orang jauh lebih lama daripada gadget lain yang mereka miliki. Modularitas PC dan keandalan Mac menjadikannya mesin yang sempurna untuk membantu tugas sehari-hari.

Sementara masalah yang disebabkan karena perangkat keras yang menua adalah sesuatu yang sering dialami pengguna. Hal yang sama juga terjadi pada perangkat lunak. Sebut saja Windows 10 yang masih diatur untuk menerima tambalan hingga 2025, mungkin masih sangat berguna hingga saat ini.

Tetapi bagaimana dengan versi OS paling popular ketiga, Windows 7 yang telah lama mencapai akhir siklus dukungannya. Bukan rahasia lagi bahwa penawaran Apple cenderung bertahan lebih lama, tetapi jika kamu menggunakan perangkat lama yang menjalankan macOS Big Sur misalnya, mungkin harus segera meninggalkannya dan memperbarui perangkat.

Meskipun komputer yang menjalankan sistem operasi usang tidak secara otomatis rusak dan menolak untuk bekerja, namun tidak lagi akan menerima pembaruan keamanan dan patch kerentanan dari pabrikan. Hal ini akan menempatkan perangkat pada risiko yang jauh lebih besar terinfeksi malware atau jenis serangan cyber lainnya.

Jika kamu memiliki PC Windows, periksa untuk melihat apakah kamu dapat meningkatkan ke versi sistem operasi yang lebih baru. Untuk Mac, pertimbangkan untuk memilih yang lebih baru jika dukungan untuk perangkat lama telah dihentikan.

2. Perangkat Android dan iOS usang

Ini bahaya dan risiko menggunakan teknologi usang, keamanan digital lebih rentan disusupi peretas foto: freepik/shamaoonstudio

Cerita serupa juga berlaku pada smartphone yang notabene adalah perangkat mikrokomputer. Meskipun pengguna biasanya meng-upgrade ke ponsel baru lebih sering daripada komputer, sistem operasi smartphone umumnya menerima lebih sedikit tahun pembaruan perangkat lunak dan patch keamanan.

Apple memiliki rekam jejak yang bagus dalam hal dukungan perangkat lunak untuk produknya. iPhone XR dari 2018, misalnya, dapat diperbarui ke iOS 18 terbaru. Hal yang sama, sayangnya tidak berlaku bagi perangkat Android.

Sementara OEM seperti Samsung dan OnePlus telah mempertahankannya dengan menyediakan setidaknya tiga tahun pembaruan perangkat lunak untuk handset. Namun banyak ponsel Android terjangkau hanya memberikan pembaruan untuk dua tahun terakhir.

Menjalankan versi iOS atau Android yang jauh lebih lama di ponsel akan menimbulkan risiko yang sama dengan menjalankan versi Windows atau macOS yang sudah ketinggalan zaman di komputer. Selain tidak dapat menikmati fitur perangkat lunak terbaru, data kamu berisiko tinggi. Untungnya, produsen Android tertentu menawarkan satu atau dua tahun tambahan pembaruan keamanan, pastikan untuk memeriksa pembaruan perangkat lunak secara teratur.

3. Aplikasi dan layanan yang dihentikan

Ini bahaya dan risiko menggunakan teknologi usang, keamanan digital lebih rentan disusupi peretas foto: tecno-baixa-android

Diluncurkan pada awal 1990-an, Adobe Flash adalah nama yang paling akrab. Hampir setiap situs web di internet satu dekade yang lalu sangat bergantung pada plugin ini untuk menampilkan berbagai jenis konten dengan benar. Intinya, Adobe Flash Player adalah aplikasi multimedia yang menampilkan animasi dan jenis grafik lainnya yangmembuatnya kompatibel dengan berbagai bentuk komputer. Kemungkinan besar kamu bergantung pada Adobe Flash untuk menjalankan dan memainkan beberapa game favorit di internet.

Meskipun kegunaannya tak terukur, Flash adalah target popular di kalangan aktor jahat karena segala macam kerentanan keamanan. Internet juga telah beralih ke teknologi yang jauh lebih cepat dan lebih efisien, seperti HTML5 dan JavaScript, untuk mereproduksi sebagian besar dari apa yang dapat dicapai Adobe Flash. Adobe akhirnya menarik steker pada Flash Player pada tahun 2020, dan mendesak siapa pun yang masih menginstal plugin ini untuk menyingkirkannya.

Hal serupa juga dialami Internet Explorer, di masa-masa awal World Wide Web. Namun keberadaan Internet Explorer telah digantikan oleh Microsoft Edge, yang menawarkan daftar fitur yang komprehensif dan didasarkan pada teknologi yang sama dengan Google Chrome.

Menjalankan Internet Explorer di zaman sekarang sama dengan menyiapkan lubang menganga untuk urusan keamanan karena kerentanan yang sering terjadi, malware, dan serangan siber lainnya untuk merangkak masuk. Prinsip yang sama berlaku untuk hampir semua perangkat lunak usang di komputer atau ponsel cerdas kamu. Jadi pastikan untuk memeriksa pembaruan atau alternatif apa pun untuk layanan ini.

4. Router Wi-Fi dan perangkat IoT lama

Ini bahaya dan risiko menggunakan teknologi usang, keamanan digital lebih rentan disusupi peretas foto: freepik/alexgrec

Tetap diperbarui dan waspada saat menggunakan layanan di internet sangat penting. Tetapi langkah-langkah keamanan juga harus diperluas ke perangkat keras yang terhubung dengan ponsel dan komputer. Semua orang akrab dengan router Wi-Fi yang bertanggung jawab untuk memberikan perangkat pintar akses ke internet secara nirkabel.

Ternyata, perangkat ini juga bisa menjadi pintu gerbang bagi peretas untuk masuk ke internet yang kamu gunakan. Inilah sebabnya kamu harus memensiunkan router Wi-Fi kuno. Router dan repeater dengan firmware usang dan teknologi lama berisiko besar menjadi mangsa serangan keamanan. Belum lagi, kemajuan standar seperti Wi-Fi 6 hingga Wi-Fi 7 juga menghadirkan kecepatan lebih cepat dan bandwidth lebih baik.

Jangan khawatir akan mau diapakan router lama kamu. Ada banyak cara bisa dilakukan pada router Wi-Fi lama, seperti menggunakannya kembali sebagai jaringan tamu, atau VPN. Sementara perangkat IoT lain di rumah, seperti kamera keamanan, bel pintu pintar, atau apa pun yang memiliki akses ke informasi pribadi, juga harus diperbarui ke firmware terbaru yang tersedia, atau diganti dengan model yang lebih baru.

(brl/red)