Inilah hasil temuan fenomenal NASA sepanjang tahun 2015

Inilah hasil temuan fenomenal NASA sepanjang tahun 2015

Techno.id - Sebagai badan antariksa yang paling sering melakukan misi dan penelitian luar angkasa, maka tak heran jika banyak fenomena-fenomena antariksa menakjubkan yang ditemukan oleh NASA alias National Aeronautics and Space Administration. Tak terhitung berapa jumlah fenomena antariksa yang telah ditemukan oleh badan antariksa sejak pertama kali berdiri pada 29 Juli 1958 lalu tersebut.

Tahun ini pun NASA kembali menemukan banyak fenomena antariksa yang menarik dan menakjubkan. Anda tentu penasaran apa saja hasil temuan fenomenal NASA sepanjang tahun 2015 ini? Jika iya, simaklah saja daftar berikut yang Techno.id kutip dari pelbagai sumber.

Inilah hasil temuan fenomenal NASA sepanjang tahun 2015

Gambaran permukaan planet kerdil, Pluto

Pada pertengahan tahun 2015 lalu, NASA melalui misi New Horizon akhirnya berhasil menangkap gambaran planet terjauh dari tatanan galaksi Bima Sakti, Pluto. Menggunakan citra dari perangkat Long Range Reconnaissance Imager atau Lori akhirnya diketahui jika diameter planet yang mendapat julukan kerdil itu mencapai 2.370 meter.

Dalam misi tersebut, New Horizon juga menemukan bahwa sebagian besar permukaan dari planet kerdil ini adalah berupa pegunungan dengan ketinggian rata-rata 1 hingga 1,5km. Tak hanya itu, kelompok astronom NASA juga menemukan jika planet kerdil ini menyembunyikan lautan yang begitu luas di balik daratan bekunya.

Inilah hasil temuan fenomenal NASA sepanjang tahun 2015

Planet layak bumi seperti Bumi

Masih di pertengahan tahun 2015, NASA mengungkapkan jika telah menemukan sebuah planet yang memiliki kriteria layak huni seperti bumi. Planet yang dinamakan Kepler-452b itu disebut memiliki kriteria yang mirip dengan bumi dikarenakan mempunyai bintang yang mengorbit disekitarnya seperti matahari.

Selain itu, Kepler-452b juga diketahui memiliki suhu yang mirip dengan bumi serta persediaan air yang cukup untuk menyokong kehidupan selama kurang lebih 6 miliar tahun. Tak hanya itu, planet yang diperkirakan memiliki ukuran diameter 60 persen lebih besar dari bumi ini juga diduga layak huni karena memiliki permukaan berbatu yang akan merupakan syarat utama untuk menjalani kehidupan.

Inilah hasil temuan fenomenal NASA sepanjang tahun 2015

Menanam letuce di luar angkasa

Bulan Agustus lalu, peneliti NASA yang ada di stasiun antariksa internasional atau ISS mengungkapkan telah berhasil menanam letuce alias selada merah di luar angkasa. Bibit letuce yang ditanam ke dalam kotak tanaman khusus berjuluk Veg-01 ini diklaim segar dan layak konsumsi.

Hasil penelitian ini, diakui NASA bakal menjadi babak baru terkait ketersediaan bahan makanan para astronot yang akan melakukan misi luar angkasa dengan jarak yang cukup jauh dari bumi, seperti misi eksplorasi Mars. Melalui program ini, astronot memiliki kemungkinan bertahan hidup lebih banyak dalam penyelesaian misi eksplorasi yang bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Inilah hasil temuan fenomenal NASA sepanjang tahun 2015

Tanda-tanda adanya aliran air di Mars

Pada bulan September lalu, NASA mengungkap telah berhasil menemukan tanda-tanda adanya aliran air di permukaan planet Mars. Temuan ini kian menguatkan hasil temuan Dr Alfred S. McEwen dari University of Arizona dan tim peneliti di tahun 2011 yang menemukan garis gelap dan diduga sebagai aliran air.

Dalam temuan terbaru ini, pihak NASA berhasil menangkap garis-garis yang sama nampak memanjang selama musim panas dan kembali memudar saat suhu di sekitar permukaan Mars dingin.

Ditanya mengenai dari mana aliran air itu berasal, ilmuwan NASA masih belum bisa memastikannya. Namun, Dr McEwen menduga jika ada dua asal aliran air tersebut yakni dari bawah permukaan dan atas permukaan planet Mars.

Inilah hasil temuan fenomenal NASA sepanjang tahun 2015

Keberadaan gas neon di atmosfer bulan

Pasca menjadi perdebatan dalam beberapa dekade ini, akhirnya NASA untuk pertama kalinya mengonfirmasi jika ada gas neon yang menyelimuti atmosfer bulan. Fakta ini berhasil ditemukan setelah misi NASA Lunar Atmosphere and Dust Explore atau Ladee berhasil melakukan penelitian secara berkala terhadap atmosfer satelit alami bumi tersebut.

Meski telah ditemukan, para peneliti NASA menyangkal jika keberadaan gas neon adalah salah satu pemicu bersinarnya permukaan bulan seperti dugaan selama ini. Pasalnya, menurut para peneliti kerenggangan permukaan bulan tak akan mampu disinari dengan kandungan neon yang hanya beberapa persen di atmosfer bulan.

Inilah hasil temuan fenomenal NASA sepanjang tahun 2015

Exoplanet termuda di jagat raya

Sekitar bulan Agustus lalu, astronom NASA berhasil menemukan exoplanet atau planet di luar sistem tata surya yang berusia lebih muda ketimbang bumi. Exoplanet bernama 51 Eridani b yang dikelilingi gas metana layaknya planet Jupiter ini diperkirakan berjarak sekitar 96 tahun cahaya dari bumi.

Berbeda dengan usia bumi yang telah menginjak angka 4,6 miliar tahun, 51 Eridani b diprediksi baru menginjak usia 20 juta tahun. Berdasar perkiraan usia tersebut, para astronom menyimpulkan jika exoplanet ini terbentuk pasca peristiwa punahnya dinosaurus dari muka bumi 40 juta tahun yang lalu.

Lebih lanjut, para astronom mengungkapkan bahwa 51 Eri b memiliki suhu relatif cukup panas yakni sekitar 430 derajat celcius. Para astronom meyakini, suhu panas inilah yang membentuk atmosfer bergas disekitar permukaan planet. Diduga gas tersebut terdiri dari hidrogen dan gas lainnya.

Inilah hasil temuan fenomenal NASA sepanjang tahun 2015

Exoplanet berbatu yang letaknya tak jauh dari bumi

Bulan Juli lalu, NASA mengklaim telah menemukan exoplanet (planet yang letaknya di luar sistem tata surya) berbatu yang letaknya tak jauh dari Bumi. Planet yang diberi nama HD 219134b tersebut letaknya sekitar 21 tahun cahaya dari Bumi dan memiliki permukaan berupa batuan.

Permukaan berbatu exoplanet yang baru ditemukan ini diklaim cukup unik, pasalnya rerata exoplanet yang ditemukan selama ini memiliki permukaan gas. Selain itu, exoplanet ini juga diklaim memiliki orbit yang cukup unik yakni melewati bintangnya sehingga memungkinkan peneliti NASA mengamati exoplanet ini dari bumi dengan cukup jelas.

Inilah hasil temuan fenomenal NASA sepanjang tahun 2015

Fenomena badai sebesar Jupiter di sebuah planet katai

Menjelang akhir tahun, NASA mengungkap jika berhasil menemukan fenomena alam yang cukup unik yakni badai sebesar ukuran Jupiter di sebuah planet katai. Badai yang ditemukan di planet berjuluk W1906+40 ini disebutkan memiliki ukuran sebesar red spot di planet Jupiter dan mampu menelan kira-kira 3 planet sekaligus yang memiliki ukuran seperti bumi.

Dari pengamatan menggunakan Spitzer diperoleh informasi bahwa badai tersebut berputar di sekitar bintang setiap 9 jam sekali.

(brl/red)