Jakarta Smart City butuh dukungan dari pemerintah
Techno.id - Belum lama ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, bertemu dengan Gubernur DKI jakarta, Ahok, serta Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Alexander Rusli. Dalam pertemuan tersebut ketiganya membahas tentang implementasi untuk Jakarta Smart City.
Kala itu, Alexander Rusli memaparkan bahwa Pemprov DKI Jakarta sebenarnya ingin segera membangun Jakarta Smart City secara maksimal. Namun, semua itu membutuhkan bantuan dari pemerintah. Dia juga mengharapkan kebijakan dari Gubernur DKI Jakarta untuk mempercepat pewujudan Jakarta Smart City.
-
Tips mengubah Jakarta menjadi Smart City melalui Digitalisasi Ini 10 Tips untuk mentransformasi Jakarta menjadi Smart City melalui Digitalisasi
-
Smart city di Tangerang diapresiasi wali kota se-ASEAN, ini rahasianya "Konsep smart city yang Kota Tangerang terapkan menitikberatkan pada keterlibatan masyarakat di dalamnya..."
-
Asyik, Pemprov DKI Jakarta akan bangun markas startup Dikatakan jika hal ini sedang dalam tahap pembicaraan.
Pasalnya, bila tak ada dukungan dari pemerintah, keinginan tersebut tak akan terealisasi. Untuk membangun Smart City perlu adanya aturan yang mampu mengatur hal itu. Menanggapi keinginan mulia ini, rencananya Pemprov DKI Jakarta akan mengeluarkan regulasi mengenai bangunan baru dan semua lisensi yang diperpanjang akan diberikan syarat-syarat sebagai bentuk dukungan implementasi Smart City.
"Konkretnya dalam bentuk regulasi. Jadi Pak Ahok akan buat regulasi supaya bangunan baru dan semua lisensi yang ingin diperpanjang akan diberikan syarat-syarat seperti tadi. Supaya smart city-nya kelihatan," katanya sebagaimana yang dilaporkan oleh Merdeka (20/10/15).
RECOMMENDED ARTICLE
- 2016, bayar retribusi sampah di Bekasi bisa online
- CityApp Appathon ambil ambil bagian kembangkan kota Sidoarjo
- Permudah birokrasi, Bandung bersiap jadi kota 1000 aplikasi
- Pemerintah dan Microsoft ajak developer lokal wujudkan smart city
- Program Smart City Kutai Kartanegara dilirik perusahaan Jepang