Jaringan 5G saja belum maksimal digunakan kini ramai dibicarakan soal 6G, seberapa cepat sih?
Techno.id - Teknologi digital berkembang begitu cepat. Jaringan selular generasi kelima atau yang dikenal 5G belum juga digunakan secara masif, kini sudah muncul perbincangan mengenai jaringan 6G.
Jaringan selular generasi keenam ini sekarang memang dalam tahap pengembangan awal. Namun jaringan ini sudah menjadi perbincangan hangat tahun ini.
-
Jaringan 5G resmi diluncurkan di Indonesia, ini 6 faktanya Berkatnya, berselancar di dunia maya bakal semakin asyik tanpa buffer saat penggunaan berat seperti virtual reality (VR) atau cloud gaming.
-
Saat diuji, kecepatan jaringan 5G Huawei capai 3,6Gbps Rencananya, layanan ini akan diluncurkan secara komersial pada tahun 2020 mendatang.
-
5 Fakta tentang jaringan 5G, 10 GB bisa diunduh cuma dalam sedetik Sejauh ini baru China, Jepang dan Korea Selatan saja yang baru mengembangkan 5G.
Sejumlah industri pun sudah menentukan kemajuan yang akan dimasukkan ke dalam 6G. Maklum, jaringan 6G berpotensi menyertakan frekuensi selular tambahan untuk kecepatan yang jauh lebih ngebut. Diharapkan jaringan ini akan hadir pada awal tahun 2030-an.
Penasaran dengan 6G dan kapan upgrade ke 6G menjadi sebuah kenyataan? Sebelum itu, sebaiknya diketahui dulu apa itu 6G?
Sama seperti generasi Wi-Fi yang diidentifikasi dengan peningkatan sederhana seperti Wi-Fi 5, Wi-Fi 6, dan Wi-Fi 7, generasi teknologi selular juga begitu.
foto: freepik.com/who is danny
Nah, sebelum lebih jauh membahas mengenai 6G, tidak ada salahnya kita kembali pada awal ponsel konsumen pertama yang hadir pada tahun 1981. Di mana saat itu ponsel komersial pertama menggunakan teknologi analog yang sekarang kita sebut sebagai 1G.
Kira-kira setiap sepuluh tahun setelah itu, generasi baru teknologi selular tiba. Muncul teknologi 2G pada tahun 1992, disusul 3G pada tahun 2001, 4G pada tahun 2009, dan 5G pada tahun 2019. Jadi bisa diperkirakan kapan jaringan generasi keenam (6G) akan hadir.
Salah satu tujuan dari teknologi selular 6G bukan hanya untuk mengirimkan konten dasar lebih cepat ke smartphone, seperti streaming video.Tetapi juga untuk menciptakan jaringan selular yang mampu mendukung realitas tertambah waktu nyata (real time), realitas virtual, dan model Internet of Things (IoT) masa depan di mana perangkat pintar kecil ada di mana-mana di dalam dan di luar rumah kita.
Ketika membaca apa pun tentang 6G, konteks yang muncul menekankan bagaimana 6G akan mengantarkan kita ke dunia metaverse, perpaduan antara kehidupan fisik dan virtual.
freepik.com/meshcube
Memang saat ini belum ada standar yang ditetapkan untuk jaringan atau perangkat 6G yang digunakan. Bahkan aspek yang paling mendasar dari pengembangan 6G, seperti frekuensi tertentu yang akan diandalkan teknologi selular generasi berikutnya juga masih dalam tahap penyelesaian bersama dengan tantangan teknis seperti kebutuhan energi dan pembuangan panas dari perangkat 6G yang canggih.
Meski demikian, setidaknya ada gambaran seperti apa nantinya 6G. Teknologi seluler saat ini beroperasi pada rentang frekuensi Megahertz (MHz) dan Gigahertz (GHz) yang lebih rendah. Bagian dari spektrum radio yang sedang dipertimbangkan dan diuji untuk 6G mencakup frekuensi dalam rentang 30-300 Ghzyang juga dikenal sebagai gelombang milimeter (mmWave) atau radio Frekuensi Sangat Tinggi (EHF) dan frekuensi Terahertz (THz) hingga 3000 Ghz.
Penggunaan frekuensi-frekuensi ini akan memungkinkan transmisi data yang jauh melampaui kapasitas bandwidth teknologi seluler saat ini.
Lantas seberapa cepat 6G?
freepik.com/nmmobile789
Pembicaraan teknis tentang alokasi frekuensi memang menarik. Namun banyak orang akan lebih peduli dengan kecepatan ketika sampai pada penerapan 6G yang sebenarnya.
Sampai saat ini belum ada yang tahu persis seberapa cepat 6G akan bekerja karena semua pengujian saat ini dilakukan dengan teknologi yang belum terstandardisasi.
Tetapi ada beberapa contoh yang cukup menarik yang muncul dari fasilitas penelitian di seluruh dunia. Seperti dilansir intelligenceonline.com, pada Januari 2022, Purple Mountain Laboratories, sebuah fasilitas penelitian di Tiongkok, mengklaim telah mentransmisikan data dengan kecepatan 206 Gbps menggunakan transmisi frekuensi THz di lingkungan laboratorium.
Pada bulan Februari di tahun yang sama, kelompok peneliti Tiongkok lainnya, kali ini di Sekolah Teknik Kedirgantaraan Universitas Tsinghua, mengklaim telah mentransmisikan data dengan kecepatan 1 Tbps dalam jarak 1 kilometer. Kecepatan tersebut masing-masing 20 dan 100 kali lebih tinggi dari kecepatan puncak 5G secara teoritis.
RECOMMENDED ARTICLE
- Kolaborasi Indosat dan Tech Mahindra luncurkan CoE Lab, dorong percepatan transformasi digital
- Indosat catat kenaikan trafik data sebesar 25% saat puncak Lebaran 2023
- Telkomsel berangkatkan 1.400 pemudik ke sejumlah kota di Indonesia, akses jaringan dipastikan aman
- Mengenal lebih jauh teknologi 5G dan dampaknya pada lingkungan
- Sambut Ramadhan 2023, Oppo siapkan dua perangkat baru 5G, penasaran seperti apa? Ini bocorannya
- Indosat berkolaborasi dengan ZTE kembangkan jaringan transport dan akses 5G generasi baru di Indonesia