Karyawan di Indonesia tak bisa lepas dari 5 layanan online ini
Techno.id - Microsoft belum lama ini memaparkan temuan terbarunya terkait gaya kerja pada para karyawan di Indonesia. Ternyata di era modern ini, ada 67 persen responden asal Tanah Air yang mengaku menggunakan empat sampai lima macam layanan online untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Menariknya, tingkat pemakaian di Indonesia terhadap lima layanan itu lebih tinggi dibanding rata-rata pekerja lain di Asia-Pasifik yang menjadi objek umumnya.
Studi tentang Gaya Kerja Baru (New World of Work) ini melibatkan 5.000 responden berstatus karyawan dari 13 negara, mulai dari Australia, Tiongkok, Singapura sampai Indonesia. Di Tanah Air sendiri ada 200 responden yang berpartisipasi.
-
Ini 9 kebiasaan orang Indonesia di era digital, Anda juga melakukan? Bahasan berikut mungkin bisa membuat Anda mengangguk setuju atau terkikih menertawakan hal yang dilakukan juga oleh orang-orang terdekat Anda.
-
3 Manfaat perkembangan teknologi digital, banyak muncul pekerjaan baru Sangat penting beradaptasi dengan perubahan, jika tidak bakal digerus zaman
-
Ini yang sering diakses oleh orang Indonesia saat internetan Hasil survei APJII tahun 2018 menunjukkan jumlah pengguna internet Tanah Air mencapai 171,17 juta orang
Memangnya, apa saja layanan online yang sudah menjadi kebutuhan pokok karyawan di sini? Berikut rangkuman yang disiapkan Techno.id dari blog resmi Microsoft Indonesia (04/03/16):
Rasanya, hampir tiap orang sudah menggunakan layanan ini. Namun untuk urusan pekerjaan, penggunaan email menjadi begitu penting dan hal ini tak cuma terjadi di Indonesia. Buktinya, 89 responden dari Indonesia mengaku aktif memakai email, begitu juga dengan responden secara umum di Asia-Pasifik. Gmail, Yahoo! Mail, dan Hotmail hanya segelintir layanan email yang cukup populer di sini.
Social tools
Orang Indonesia begitu suka mengakses jejaring sosial sehingga cocok untuk dijadikan media promosi dan semacamnya. Jadi, jangan heran jika penggunaan social tools oleh penggerak UKM begitu tinggi. Buffer dan Hootsuite adalah contoh social tools yang cukup mumpuni karena bisa digunakan untuk beragam media sosial sekaligus. Namun, kehadirannya kurang lengkap tanpa Topsy untuk melacak konten yang sedang viral ataupun Google Analytics.
Survei dari Microsoft sendiri menunjukkan ada 81 persen karyawan Indonesia memanfaatkan social tools, lebih banyak dari responden Asia-Pasifik yang cuma 66 persen.
Document collaboration tools
Sifatnya yang bisa mengakomodasi kebutuhan beberapa orang untuk mengerjakan sebuah dokumen atau file bersama-sama walau tanpa bertatap muka adalah daya jual layanan ini. 75 persen responden survei ini dari Indonesia mengaku menggunakan software kolaborasi dalam bekerja.
Layanan terbaru Microsoft, Office 365, bisa dijadikan solusi untuk sektor layanan file sharing. Kendati ada juga opsi lain seperti Google Docs atau Dropbox.
File sharing services
Bagi pelaku UKM, integrasi file antarpegawai yang apik diperlukan. Ini akan sangat membantu memudahkan tiap tim terkait untuk memantau, memodifikasi, sampai menggunakan file perusahaan. Walau tak masuk top 3, penggunaan layanan file sharing untuk UKM cukup tinggi di Indonesia, mencapai 70 persen berbanding 62 persen untuk rerata Asia-Pasifik.
Nama-nama layanan file sharing yang sudah umum di kalangan masyarakat Tanah Air ialaha Dropbox, Google Drive, serta Box.
Virtual meeting tools
Cara berkomunikasi sudah berkembang waktu demi waktu. Pelaku bisnis di Indonesia pun menyesuaikan kondisi ini dengan mulai mengadopsi teknologi komunikasi yang mudah, murah, dan efisien. Tak ayal, aktivitas meeting di dunia maya kian digandrungi. Hal ini tercermin dari hasil survei yang memaparkan jika ada 60 persen karyawan UKM di Indonesia menggunakan software semacam ini untuk bekerja, lebih tinggi ketimbang rerata pegawai di Asia-Pasifik yang hanya 56 persen.
Sebagai gambaran, sejumlah aplikasi virtual meeting terpopuler saat ini yang cocok untuk bisnis antara lain: Skype dan Google Hangouts.