Carousell sulap Pasar Santa menjadi surga barang bekas selama 3 hari
Techno.id - Selaras dengan metode bisnis C2C (Customer to Customer) yang diusungnya, Carousell menggelar Santa Flea Market di Pasar Santa, Wolter Mongonsidi - Jakarta. Acara ini mewadahi para penjaja dan pemburu beragam barang preloved, mulai dari fashion, mainan, hingga yang berpredikat vintage. Santa Flea Market sendiriberlangsung selama tiga hari, tepatnya mulai hari ini sampai 27 Maret 2016.
Selain menjadi penyelenggara utama, startup penampung jual-beli barang bekastersebut juga berperan sebagai official app partner Santa Flea Market. Alhasil, lebih dari 100 tenants yang menjajakan produk di sana bisa menjangkau konsumen di luar Jakarta untuk membeli produk incarannya secara online di Carousell.com. Menariknya, ada sebanyak41 Carousell Users (Carousellers) turut diajak serta untuk berpartisipasi dan membuka booth di acara Carousell Lane.
-
Carousell Treasure Market cara asik dapat barang preloved Olivia Lautner, Community Manager untuk Carousell Indonesia mengatakan bahwa Carousell mendapatkan antusias dari pasar Indonesia.
-
Jajal pasar Indonesia, apa rencana Carousell? Pasar e-commerce Indonesia memang berkembang dengan pesat. Hal inilah yang menarik StartUp negara tetangga untuk ikut masuk di dalamnya.
-
Begini cara memanfaatkan barang dari mantan biar cepet move on Lumayan bisa menghasilkan duit juga nih.
"Sejalan dengan moto Carousell, yaitu 'Preloved is the New Cool', kami berharap barang preloved tidaklah lagi dipandang sebagai barang bekas yang usang, tetapi lebih sebagai barang yang dicintai oleh pemilik sebelumnya," terang Kezia Liwandouw, Community Manager untuk Carousell Indonesia, seperti dikutip dari rilis yang diterima Techno.id (24/03/16).
Sebagai informasi, acara ini adalah lanjutan dari Carousell Treasure Market di La Codefin, Kemang beberapa waktu lalu. Carousell pun menjamin acara ini bukanlah yang terakhir, mengingat konsumen dan komunitas di Tanah Air termasuk sebagaiprioritas utama mereka saat ini.
Carousell sendiri didirikan sejak 2012 silam dan berbasis di Singapura. Marcus Tan, Quek Siu Rui, serta Lucas Ngoo tercatat sebagai pendiri startup yang telahsukses menembus daftar 20 Startup to Watch in 2016 versi Forbes ini.