Masa depan mobil elektrik bakal dihalangi kelompok ini
Techno.id - Geliat kendaraan bermesik listrik memang mulai terasa. Banyak produsen otomotif yang mulai mengembangkan teknologi tersebut beserta piranti pendukungnya. Namun, yang namanya halangan memang bisa datang dari mana saja.
Beberapa orang yang termasuk dalam kelompok konservatif sedang mempersiapkan diri untuk 'menyerang' keberadaan mobil listrik. Seperti yang telah diberitakan oleh AutoBlog pada hari Jumat (19/02/16) lalu, kelompok tersebut bahkan didanai oleh Koch Industries Charles Drevna, yang juga presiden dari American Fuel and Petrochemical Manufacturers.
-
OPEC: 94% Mobil dengan bahan bakar fosil akan bertahan hingga 2040 Apakah benar?
-
Tak hanya mobil pribadi, Tesla mungkin juga produksi truk elektrik CEO Tesla: Soal mobil besar bertenaga listrik, hal itu sangat mungkin untuk dilakukan di masa depan
-
Ini bukti pemerintah Indonesia dukung pengembangan mobil listrik Pelbagai Kementerian sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendukung pengembangan mobil listrik dalam negeri.
Mereka bahkan mengatakan telah mempersiapkan dana sebesar Rp 135 miliar untuk meningkatkan sarana atransportasi berbahan migas dan menghalangi subsidi pemerintah ataskendaraan elektrik. Lalu bagaimana tanggapan Elon Musk mengenai hal tersebut?
CEO Tesla Motors tersebut mengatakan, "Takkan berdampak apapun. Sebab semua kendaraan berbahan bakar minyak disubsidi oleh pajak dari kredit perusahaan minyak serta anggaran kesehatan masyarakat yang tak terpakai," ujarnya menjelaskan.
Memang, jika semua kendaraan berbahan bakar minyak bakal digantikan posisinya oleh kendaraan elektrik, bagaimana nasib para raksasa migas? Namun jika diteruskan, maka polusi udara yang terjadi, akan semakin meracuni atmosfer dan tentu saja berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia di masa yang akan datang.
Nah, kalau menurut Anda sendiri, mana yang lebih baik untuk diterapkan, kendaraan berbahan bakar minyak konvensional, atau kendaraan elektrik yang lebih bersih?