Mayoritas hacker Rusia ternyata gemar meretas karena uang
Techno.id - Selama ini, Rusia dikenal sebagai salah satu negara di mana para hacker terbaik di dunia berkumpul. Namun menurut laporan terbaru dari Kaspersky Lab, obsesi utama mereka dalam meretas ternyata adalah karena uang.
Melalui siaran persnya (27/11), perusahaan antivirus Rusia itu mengaku telah menyimpan data terkait insiden peretasan di sepanjang 2012 hingga 2015. Dari sebanyak 330 kasus, Kaspersky Lab menemukan jika sebanyak 95 persennya berdampak pada kerugian yang bersifat materi.
-
AS tuduh Rusia telah meretas Gedung Putih Hubungan AS dan Rusia kembali memanas. Setelah dituduh melakukan penyadapan terhadap diplomat AS, Rusia kembali dituduh menyadap Gedung Putih
-
Ratusan PC instansi pemerintah diserang, hacker ini sangat berbahaya! Sekelompok spionase cyber telah berhasil meretas ratusan komputer di lebih dari 45 negara. Apa saja yang telah mereka lakukan?
-
Setelah diretas, antivirus Bitdefender juga dimintai uang tebusan Sang hacker dikabarkan meminta uang tebusan sebesar '8 Bitcoin' kepada Bitdefender untuk setiap satu informasi user
Menurut Kaspersky Lab, serangan para hacker Rusia di sepanjang waktu itu telah menyebabkan kerugian hingga sebesar USD 790 juta (Rp 10,8 triliun). Sementara di wilayah luar Rusia, kerugiannya mencapai USD 509 juta (Rp 7 triliun).
Hingga saat ini, Kaspersky Lab mengklaim jika Rusia memiliki lima sindikat hacker berkemampuan luar biasa. Mereka juga memperkirakan bahwa masing-masing sindikat memiliki anggota sebanyak 10 hingga 40 orang.
Sedangkan untuk lokasi peretasan, Kaspersky Lab mengatakan jika hacker Rusia tak hanya menyerang di negaranya sendiri, melainkan juga di negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Perancis, Jerman, dan Italia.