Mengawinkan e-commerce dan game, itulah mimpi KebunBibit ke depan
Techno.id - Metode perdagangan elektronik semakin hari semakin digemari di Indonesia. Tren ini pun direspons oleh para pelaku e-commerce lokal dengan menawarkan beragam inovasi. KebunBibit.id yang dulunya hanya menangani transaksi jual-beli tanaman kini berupaya terus mengembangkan ekosistemnya.
"Memang dulu cuma tanaman hias, tapi sekarang sudah meluas," demikian tekad Steve Stanley, CEO KebunBibit. Perluasan ekosistem ini salah satunya ditunjukkan denganmemodifikasi aplikasinya. Tak cuma menampung aktivitas jual-beli, aplikasi KebunBibit bakal disusupifitur lain.
-
Raup revenue Rp500 juta/bulan, CEO KebunBibit: Kita jualannya 'ngawur' Kuncinya ternyata ada di diferensiasi produk.
-
8 Startup ini bikin pertanian Indonesia rambah digital, idenya brilian Kehadiran bisnis start up di Indonesia ini ternyata banyak membantu masyarakat.
-
DO IPK 1 koma, Steve sukses bisnis tanaman beromzet Rp 400 juta/bulan Bisnis yang diberi nama “Kebun Bibit” ini, sekarang telah memiliki dua kebun besar yang berada di daerah Bojonegoro dan Batu, Malang.
Ya, tahun ini, KebunBibit siap memberikan terobosan unik pada para pengguna aplikasi mobile-nya, yakni dengan menyediakan game di dalamnya.
Kepada Techno.id, Alfiansyah Anwar, CTO KebunBibit, membocorkan secuil konsep game tersebut. Pada intinya, konsumen akan menuai bonus dari tiap transaksinya di KebunBibit. Alfiansyah mencontohkan ketika ada user yang membeli tanaman mawar dari KebunBibit, mereka bakal langsung mendapatkan bibit mawar virtual di handset-nya. Tugas user adalah merawat bibit tersebut sebaik mungkin layaknya game Farm Frenzy.
"Ketika tanaman (virtualnya) sudah mekar, mereka bisa klaim buat dapat tanaman gratis di KebunBibit," simpulnya.
Menyoal sumber volume transaksi terbesar untuk sekarang, KebunBibit begitu mengandalkan website, kendati mereka juga menargetkan peningkatan transaksi di mobile app-nya. "Yang paling gede saat ini masih didominasi dari website, persentasenya bisa dibilang 70:30," imbuh Alfiansyah.
Sebagai gambaran, dalam sebulan KebunBibit bisa mendapatkan user baru sekitar 1.000 sampai 1.500 dari website-nya. Sementara aplikasinya yang masih berusia 4 bulanan itu sejauh ini sudah diunduh oleh sebanyak 7.500 user.
RECOMMENDED ARTICLE
- Dibikin secara kebetulan, KebunBibit kini kumpulkan Rp500 juta/bulan
- Kalau mau bikin startup, perlukah punya banyak pegawai?
- Raup revenue Rp500 juta/bulan, CEO KebunBibit: Kita jualannya 'ngawur'
- Jadi CEO startup harus punya gelar akademis?
- Apa manfaat perusahaan membiarkan karyawannya bekerja di luar kantor?