Mengenal BADAK V7, robot pemetik buah otomatis karya mahasiswa PENS yang meraih prestasi kelas dunia

foto: dirjen pendidikan vokasi kemendikbud, riset, dan teknologi
Techno.id - Robot pemetik buah apel yang merupakan hasil kolaborasi mahasiswa Jurusan D-4 Mekatronika dan Jurusan Teknik Komputer, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) sukses mencuri perhatian dunia dengan meraih Medallion for Excellence di ajang WorldSkills Competitions (WSC), Lyon, Prancis.
Menggabungkan sensor dan sistem navigasi yang canggih, robot yang diberi nama BADAK V7 ini mampu memetik buah apel langsung dari pohon secara otomatis. Salah satu anggota tim, Ahmad Yogi Fernanda, berbagi cerita tentang pencapaian luar biasa ini dan peran krusial Autonomous Mobile Robot dalam proyek robot ini.
-
8 Karya pelajar Indonesia yang mendunia, siapa bilang tak berprestasi? Dewasa ini pemberitaan tentang pelajar Indonesia didominasi hal negatif.
-
Pelajar Indonesia borong tujuh medali dari kompetisi ilmiah di Taiwan Para pelajar Indonesia tampil gemilang dengan merebut satu medali emas, lima medali perak, dan satu medali perunggu.
-
Robot orang utan dari Bandung menangi ajang di California, brilio! Prestasi apik kembali ditorehkan tangan-tangan dan otak kreatif dari Politeknik Negeri Bandung.
Mengusung tema pertanian (agriculture), mereka merancang robot yang mampu mendeteksi dan mengambil objek berukuran minimal 40 mm x 40 mm x 60 mm hingga maksimal 60 mm x 60 mm x 80 mm. BADAK V7 memiliki kerangka fleksibel yang memungkinkan operasionalnya di berbagai medan dengan kemampuan menangani objek beragam bentuk.
Yogi dan tim menciptakan desain yang begitu fungsional serta menjadikan robot ini mampu melakukan proses panen hingga menanam benih. Robot ini bisa mengangkut keranjang hasil panen dan bahkan menanam benih. Komponen penting seperti base frame, lifter, arm, dan gripper telah disempurnakan dalam beberapa versi.
Demi menjaga keseimbangan dan ketepatan navigasi, BADAK V7 dilengkapi berbagai sensor, termasuk dua sensor inframerah, dua sensor ultrasonik, kamera 3D kedalaman, dan giroskop. Sensor inframerah dan ultrasonik berperan penting dalam menjaga stabilitas robot, sementara algoritma Dijkstra membantu menentukan jalur pergerakan yang efisien.
RECOMMENDED ARTICLE
- Ini deretan teknologi inovatif Tecno di ajang MWC 2024 Barcelona, dari smartphone sampai robot anjing
- Elon Musk mengumumkan manusia pertama yang sudah menerima implan chip otak Neuralink
- Ezviz luncurkan jajaran perangkat smart cleaning ke Indonesia, bersihkan rumah tanpa ribet
- 5 Pekerjaan manusia yang terancam digantikan teknologi AI, profesi kamu termasuk?
- Google memperbarui logo dan branding Android dengan desain modern
HOW TO
-
15 Solusi ampuh atasi signal HP lemah saat mudik ke pedalaman, santai tetap bisa internetan lancar
-
40 Ucapan lebaran kocak pengundang tawa, hari raya jadi makin hepi dan seru!
-
10 Langkah mudah mengirim pesan WA ucapan lebaran dalam jumlah banyak, gampang!
-
10 Langkah mudah membuat kartu ucapan lebaran digital dengan AI, bisa pakai smartphone aja!
-
Kenapa HP mudah panas saat dipakai Google Maps pas mudik? ini 10 solusinya biar tetap adem
TECHPEDIA
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
-
10 HP Xiaomi in bakal kebagian AI DeepSeek, bisa kalahkan AI dari Google atau ChatGPT?
-
Waspada, undangan pernikahan palsu lewat HP ini berisi virus berbahaya
-
Bocoran Smartphone Samsung layar lipat tiga, dari HP kecil jadi tablet layar lebar
-
Israel pakai spyware serang WhatsApp, targetkan lebih dari 100 jurnalis dan aktivitis
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
-
10 HP Xiaomi in bakal kebagian AI DeepSeek, bisa kalahkan AI dari Google atau ChatGPT?
-
Waspada, undangan pernikahan palsu lewat HP ini berisi virus berbahaya
-
Bocoran Smartphone Samsung layar lipat tiga, dari HP kecil jadi tablet layar lebar