Mengenal Extended RAM di ponsel Android, berguna atau sekadar gimmick?

Mengenal Extended RAM di ponsel Android, berguna atau sekadar gimmick?

Techno.id - Kamu mungkin pernah mendengar fitur Extended RAM di setelan ponsel Android. Beberapa vendor smartphone menyebutnya dengan RAM Plus, RAM Virtual, Memory Fusion, Dynamic Memory, atau Expanded RAM.

Fitur ini seharusnya bisa menambahkan memori ekstra ke ponsel. Tetapi apakah fitur itu benar-benar berfungsi atau sekadar gimmick saja? Yuk kita pelajari selengkapnya.

Apa itu Extended RAM

Mengenal Extended RAM di ponsel Android, berguna atau sekadar gimmick? foto: tangkapan layar

Saat mendownload aplikasi, ponsel kamu menyimpannya di penyimpanan internal. Tetapi ketika membuka aplikasi tersebut, itu harus dimuat ke memori sementara saat kamu menggunakannya. Sebab, penyimpanan internal tidak cukup cepat untuk menjalankan aplikasi.

Memori sementara adalah RAM ponsel. Penyimpanan ini jauh lebih cepat daripada penyimpanan flash. Semakin banyak RAM yang kamu miliki, semakin banyak aplikasi yang dapat kamu buka tanpa nge-lag.

Nah RAM yang diperluas (Extended RAM) bukan bagian dari memori sementara yang cepat. Ini sebenarnya hanya sepotong penyimpanan internal yang lebih lambat, digunakan kembali untuk berfungsi sebagai RAM. Ketika vendor smartphone memasarkan memori ponsel sebagai 8GB + 5GB, angka 5 giga ekstra itu hanya dikeluarkan dari penyimpanan internal.

Jadi, jika penyimpanan internal ponsel adalah 128GB, kamu hanya memiliki 123GB yang tersedia. Sisanya dicadangkan untuk fitur Extended Memory. Fitur ekspansi RAM mendapatkan partisinya sendiri di penyimpanan internal ponsel. Itu sebabnya kamu juga dapat menyesuaikan ukurannya di pengaturan ponsel.

Cara kerjanya Extended RAM di Android

Mengenal Extended RAM di ponsel Android, berguna atau sekadar gimmick? foto: tangkapan layar

Banyak ponsel dan tablet Android yang menawarkan ekspansi RAM virtual mengaktifkannya secara default. Kamu dapat mengubah berapa banyak penyimpanan yang dipinjam fitur di pengaturan ponsel. Sebagian besar ponsel memungkinkan kamu menonaktifkannya juga. Kamu harus memodifikasi menu pengaturan menggunakan ADB untuk menonaktifkannya di beberapa perangkat lama. Begini cara kerjanya.

Saat kamu keluar dari aplikasi, sistem Android tidak langsung mematikannya. Ini membuat aplikasi tetap aktif di latar belakang untuk pemuatan yang lebih cepat di lain waktu. Itulah mengapa kamu tidak boleh menutup aplikasi.

Manajemen memori Android memutuskan aplikasi mana yang akan dimatikan dan kapan. Sebagian besar aplikasi tetap dimuat di RAM. itu sebabnya RAM seringkali hampir penuh. Lantas apa yang terjadi ketika kamu membuka aplikasi lain saat hampir seluruh RAM sedang digunakan?

Sistem secara otomatis mematikan aplikasi dengan prioritas rendah atau secara cerdas menyortirnya untuk mengosongkan memori. Di sinilah RAM virtual masuk. Jika tersedia, sistem mendorong aplikasi dengan prioritas rendah ke partisi khusus alih-alih menonaktifkannya. Lain kali kamu membukanya, itu ditarik dari RAM virtual sebagai gantinya. Ini membuatnya lebih mudah untuk melanjutkan dari mana terakhir kamu menutup aplikasi tersebut.

Hanya itu yang dilakukan RAM virtual. Ini adalah ruang penyimpanan sementara tempat Android menyimpan aplikasi prioritas rendah saat kehabisan memori.

(brl/red)