Mengenal Extended RAM di ponsel Android, berguna atau sekadar gimmick?
Techno.id - Kamu mungkin pernah mendengar fitur Extended RAM di setelan ponsel Android. Beberapa vendor smartphone menyebutnya dengan RAM Plus, RAM Virtual, Memory Fusion, Dynamic Memory, atau Expanded RAM.
Fitur ini seharusnya bisa menambahkan memori ekstra ke ponsel. Tetapi apakah fitur itu benar-benar berfungsi atau sekadar gimmick saja? Yuk kita pelajari selengkapnya.
-
Cara menambah kapasitas RAM di smartphone Android baru, ini fitur yang wajib dimiliki RAM atau random access memory merupakan salah satu komponen penting pada smartphone.
-
5 Cara mengetahui aplikasi penguras RAM demi sembuhkan HP lemot Pemakaian RAM yang berlebihan akan memperlambat performa HP dalam memproses perintah.
-
Oppo hadirkan teknologi ekspansi memori pada A74 5G dan Reno5 F Teknologi ini membuat peningkatan kinerja pada smartphone
Apa itu Extended RAM
foto: tangkapan layar
Saat mendownload aplikasi, ponsel kamu menyimpannya di penyimpanan internal. Tetapi ketika membuka aplikasi tersebut, itu harus dimuat ke memori sementara saat kamu menggunakannya. Sebab, penyimpanan internal tidak cukup cepat untuk menjalankan aplikasi.
Memori sementara adalah RAM ponsel. Penyimpanan ini jauh lebih cepat daripada penyimpanan flash. Semakin banyak RAM yang kamu miliki, semakin banyak aplikasi yang dapat kamu buka tanpa nge-lag.
Nah RAM yang diperluas (Extended RAM) bukan bagian dari memori sementara yang cepat. Ini sebenarnya hanya sepotong penyimpanan internal yang lebih lambat, digunakan kembali untuk berfungsi sebagai RAM. Ketika vendor smartphone memasarkan memori ponsel sebagai 8GB + 5GB, angka 5 giga ekstra itu hanya dikeluarkan dari penyimpanan internal.
Jadi, jika penyimpanan internal ponsel adalah 128GB, kamu hanya memiliki 123GB yang tersedia. Sisanya dicadangkan untuk fitur Extended Memory. Fitur ekspansi RAM mendapatkan partisinya sendiri di penyimpanan internal ponsel. Itu sebabnya kamu juga dapat menyesuaikan ukurannya di pengaturan ponsel.
Cara kerjanya Extended RAM di Android
foto: tangkapan layar
Banyak ponsel dan tablet Android yang menawarkan ekspansi RAM virtual mengaktifkannya secara default. Kamu dapat mengubah berapa banyak penyimpanan yang dipinjam fitur di pengaturan ponsel. Sebagian besar ponsel memungkinkan kamu menonaktifkannya juga. Kamu harus memodifikasi menu pengaturan menggunakan ADB untuk menonaktifkannya di beberapa perangkat lama. Begini cara kerjanya.
Saat kamu keluar dari aplikasi, sistem Android tidak langsung mematikannya. Ini membuat aplikasi tetap aktif di latar belakang untuk pemuatan yang lebih cepat di lain waktu. Itulah mengapa kamu tidak boleh menutup aplikasi.
Manajemen memori Android memutuskan aplikasi mana yang akan dimatikan dan kapan. Sebagian besar aplikasi tetap dimuat di RAM. itu sebabnya RAM seringkali hampir penuh. Lantas apa yang terjadi ketika kamu membuka aplikasi lain saat hampir seluruh RAM sedang digunakan?
Sistem secara otomatis mematikan aplikasi dengan prioritas rendah atau secara cerdas menyortirnya untuk mengosongkan memori. Di sinilah RAM virtual masuk. Jika tersedia, sistem mendorong aplikasi dengan prioritas rendah ke partisi khusus alih-alih menonaktifkannya. Lain kali kamu membukanya, itu ditarik dari RAM virtual sebagai gantinya. Ini membuatnya lebih mudah untuk melanjutkan dari mana terakhir kamu menutup aplikasi tersebut.
Hanya itu yang dilakukan RAM virtual. Ini adalah ruang penyimpanan sementara tempat Android menyimpan aplikasi prioritas rendah saat kehabisan memori.
Mengenal Extended RAM
Ini yang tidak dapat dilakukan Extended RAM
foto: freepik/dragana_gordic
Sekarang setelah kamu memahami apa sebenarnya Extended RAM, dan cara kerjanya, seharusnya mudah untuk melihat mengapa RAM tersebut tidak dapat menggantikan RAM fisik. Aplikasi tidak pernah dimuat langsung ke dalamnya, hanya dibongkar.
Jadi, meskipun ponsel kamu memiliki RAM virtual 8GB, itu tidak akan meningkatkan kinerjanya. Penyimpanan flash jauh lebih lambat daripada RAM fisik. Aplikasi aktif tidak pernah berjalan di penyimpanan flash.
Itulah mengapa game atau aplikasi berat sumber daya lainnya tidak berjalan lebih cepat dengan memori virtual diaktifkan. Justru sebaliknya. Karena memindahkan aplikasi bolak-balik antara RAM fisik dan penyimpanan internal membutuhkan waktu dan daya komputasi, RAM virtual berpotensi memperlambat segalanya.
Saat itu terjadi di latar belakang, kamu mungkin melihat penurunan fps dan pelambatan. Mematikan aplikasi dengan prioritas rendah lebih cepat daripada memindahkannya.
Kedua, penyimpanan internal ponsel memiliki masa pakai yang terbatas karena menurun dengan setiap siklus baca atau tulis. RAM virtual menekankan masa pakai itu hanya untuk menjaga aplikasi yang tidak aktif berjalan di latar belakang. Selain itu, kamu memiliki lebih sedikit penyimpanan yang tersedia untuk penggunaan pribadi.
Apakah itu hanya gimmick?
foto: freepik
Untuk ponsel modern dengan memori 8GB atau 12GB onboard, Extended RAM tidak melakukan banyak hal. Itu bisa menjadi tidak berguna dan menghambat. Untuk ponsel lama dan kelas entry level dengan memori kurang dari 8GB, Extended RAM dapat membantu multitasking. Ponsel jenis ini kehabisan memori lebih cepat, jadi masuk akal bagi mereka untuk membongkar aplikasi yang tidak aktif ke penyimpanan.
Jadi Extended RAM bukanlah RAM yang sebenarnya, dan tidak mempercepat ponsel kamu. Tapi itu meningkatkan multitasking pada ponsel lama dengan perangkat keras kelas bawah.
RECOMMENDED ARTICLE
- Cara mempercepat performa ponsel Android dengan mengubah pengaturan tersembunyi pakai opsi pengembang
- 6 Cara memperluas kapasitas penyimpanan iPhone sebelum menjadi masalah saat mengunduh aplikasi
- 5 Tips merawat memori eksternal smartphone agar tidak cepat rusak
- 5 Tips menghemat memori Android agar performa smartphone tetap ngebut
- 5 Tips ampuh mengatasi memori internal smartphone penuh, hapus file yang tidak penting