Menhan: Serangan Cyber adalah ancaman yang nyata
Techno.id - Dilansir oleh Antara (19/08/15), Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu mengatakan selain terorisme, bencana alam, pencurian ikan dan narkoba, serangan melalui dunia maya (cyber) merupakan ancaman nyata bagi Indonesia.
"Itu termasuk ancaman nyata. Bahkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama sekitar dua minggu lalu merekrut ahli-ahli teknologi informasi profesional untuk dijadikan pasukan 'cyber'," ujar Ryamizard dikutip dari Antara.
-
"Badan Cyber Nasional untuk lindungi negara, bukan mengintai rakyat" Pembentukan BCN adalah kebutuhan yang mendesak. Sebab, Indonesia sejauh ini belum memiliki badan pelindung di dunia maya secara nasional.
-
Saat Badan Cyber terbentuk, Indonesia perlu gandeng pihak asing Para pakar teknologi berpendapat, Indonesia perlu lakukan kerja sama dengan luar negeri terkait akan dibentuknya Badan Cyber Nasional.
-
Indonesia harus serius bikin tentara cyber "Kedaulatan informasi di bumi pertiwi ini adalah suatu keniscayaan."
Karena itu, dirinya setuju dengan adanya rencana pembentukan Badan Cyber Nasional (BCN) yang dikatakan oleh Tedjo Edhy Purdijatno selaku Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan periode 2014-2015 ketika masih menjabat.
Bahkan, Kementerian Pertahanan sudah mempersiapkan peralatan pertahanan maya. Selain itu, ia juga setuju jika nanti BCN berada langsung di bawah Presiden.
"Nantinya bisa seperti itu. Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama," ujarnya.
Sebelumnya, Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan mengatakan pembentukan BCN akan menjadi salah satu prioritas utamanya.
"Embrionya sudah ada, jadi kami akan memprioritaskan masalah tersebut (pembentukan BCN)," kata Luhut.
Wacana pembentukan BCN pertama kali digaungkan oleh Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno pada awal Maret 2015.
Saat itu Tedjo menyatakan pemerintah akan membentuk BCN guna melindungi seluruh institusi pemerintahan termasuk Presiden dari penyadapan.