Menkominfo kembangkan OTT Nasional untuk tingkatkan perekonomian
Techno.id - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara akan mengembangkan layanan berbasis internet (over the top/OTT) nasional agar dapat bersaing dengan OTT internasional seperti Facebook dan Twitter.
"Pemain sudah ada, secepat mungkin mencapai 20-30 juta pelanggan sehingga mempunyai skala ekonomis," katanya kepada pers dalam pembukaan Indonesia Cellular Show di Jakarta Convention Center, seperti yang dilansir AntaraNews (10/6/15).
-
Menkominfo ungkapkan pentingnya dorong pertumbuhan OTT lokal Kontribusi 1 persen dari OTT lokal jauh lebih baik ketimbang OTT internasional.
-
Menkominfo kaji kemungkinan pemberlakuan lisensi untuk pelaku OTT Sambil menunggu penerapan hasil diskusi terkait lisensi OTT di Eropa, Menkominfo saat ini tengah mempersiapkan kerangka peraturan bagi pelaku OTT
-
Menkominfo: Operator harus buat model bisnis baru terkait OTT global Operator banyak yang mengeluh terkait OTT. Menkominfo sarankan mereka untuk membuat model bisnis yang baru.
Rudiantara juga mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya memfasilitasi pemain OTT lokal dengan para operator di Indonesia. Namun, usaha yang baik ini sepatutnya juga mendapat dukungan dari masyarakat sehingga dapat berkembang sekaligus memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
OTT nasional ini juga akan mendapat dukungan dari Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi seluruh Indonesia, Alexander Rusli. Ia mengatakan tidak akan setengah-setengah dalam mendukung pengembangan OTT nasional.
"Bila OTT nasional bisa mencapai 20-30 juta pelanggan, maka hal itu akan mendorong pertumbuhan industri dan memiliki skala ekonomis," ujarnya.
Saat ini, Indonesia masih dikuasai oleh OTT internasional seperti Twitter, Facebook, dan Line. Bahkan, untuk Twitter saja penggunanya sudah mencapai 40 juta pelanggan di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia harus berusaha lebih keras untuk mengalahkan OTT internasional.