Mobil terbang ini akan mengangkasa pada tahun 2017
Techno.id - Perjalanan darat tampaknya telah menjadi pilihan buruk di wilayah metropolitan. Seperti kemacetan yang sejak dulu belum menemukan titik terang pemecahan masalahnya. Namun, Anda tidak perlu mencemaskan hal itu lagi karena mimpi semua orang untuk berkendara menggunakan jalur udara akan benar-benar terwujud.
Juraj Vaculik, seorang penemu mobil terbang bernama AeroMobil sedang berusaha keras dalam membangun sebuah mobil terbang selama lima tahun terakhir. Kerja kerasnya yang begitu lama tersebut akhirnya membuahkan hasil. Sekarang, telah terlahir AeroMobil generasi ketiga yang rencananya dapat dinikmati konsumen pada tahun 2017 mendatang.
-
Mobil terbang siap mengudara tahun 2020, ini harga satu unitnya Mobil ini hanya diproduksi sebanyak 500 unit.
-
Mobil terbang alami kecelakaan saat uji coba Kejadian ini bakal dijadikan Aeromobil sebagai bahan evaluasi supaya bisa memenuhi target peluncuran pada 2017 nanti.
-
Siap,siap! Dubai bakal miliki mobil terbang Bisa membawa penumpang dengan berat 100 kg sudah termasuk tas atau koper kecil.
Juraj Vaculik dan asistennya, Stefan Klein berkeinginan agar kemacetan lalu lintas dan kurangnya infrastruktur transportasi segera dapat diatasi dengan AeroMobil. Untuk mewujudkan mimpi tersebut, ternyata mereka sempat jatuh bangun karena kesulitan dalam hal keuangan, pembuatan, peraturan penerbangan, serta infrastruktur lainnya.
Salah satunya yang masih menghambat mobil terbang ini hingga sekarang adalah pemilihan komponen lampu yang tepat. Vaculik masih kesulitan mencari lampu mobil terbang yang sesuai standart dari pemerintah terkait aturan keselamatan dan kecelakaan penerbangan. Untuk memecahkan masalah tersebut Vaculik berjanji akan menyelesaikannya dalam waktu dua tahun, seperti yang dikutip dari Engadget.
Sebenarnya semuanya sudah siap, bahkan mobil terbang ini telah mendapatkan dukungan dari Uni Eropa untuk sertifikat penerbangan dan biaya produksinya. Tinggal menunggu kepastian dari Vaculik dalam pemilihan lampu yang belum terselesaikan. Konsumen nantinya juga dapat menerbangkannya layaknya mobil pribadi. Namun, mereka harus menguasai metode penerbangan dan mempunyai lisensi khusus untuk berkendara di udara.
Terakhir, Vaculik juga mengatakan bahwa mobil terbangnya mampu mendarat di rerumputan. Terlebih, AeroMobil tidak harus menggunakan jalanan beraspal yang panjang karena mobil terbang ini hanya membutuhkan jalur sepanjang 200 meter untuk lepas landas dan 50 meter untuk pendaratan. Selain kelebihan tersebut, bahan yang digunakan pada AeroMobil sangat ringan. Hal ini yang membuat AeroMobil menjadi mahal. Bagaimana tidak, nantinya Vaculik akan memasarkan mobil terbangnya dengan harga sekitar Rp 1,9 miliar.
Seperti apa rasanya menerbangkan sebuah mobil terbang? Tunggu saja kedatangannya dua tahun mendatang.