NASA perpanjang kontrak penggunaan ISS ke Rusia senilai 6,6 triliun
Techno.id - National Aeronautics and Space Administration atau NASA baru-baru ini telah memperpanjang kontrak senilai Rp 6,6 triliun dengan Rusia terkait izin penggunaan Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Badan antariksa Negeri Paman Sam tersebut dilaporkan memperpanjang kontrak penggunaan ISS dengan Rusia hingga tahun 2019 nanti.
Semenjak berakhirnya kerja sama pembuatan pesawat ulang-alik bersama AS Boeing dan SpaceX pada bulan Juli 2012 lalu, praktis kegiatan luar angkasa NASA kerap tergantung dengan pesawat luar angkasa besutan Roscosmos (Badan Antariksa Federal Rusia) tersebut. Meski hubungan bilateral kedua negara selalu mengalami pasang surut, termasuk ketika Amerika memberikan sanksi tegas kepada Rusia terkait dukungan negara tersebut terhadap gerakan separatis di Kiev, Ukraina Timur.
-
NASA gaet tiga perusahaan swasta untuk kirim pasokan ke ISS Masing-masing perusahaan dilaporkan akan mendapat misi yang berbeda untuk mengirim pasokan ke stasiun antariksa internasional tersebut.
-
Tiga astronot dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional Mereka berasal dari Rusia, Italia dan Amerika Serikat.
-
Dapat suntikan dana 762 miliar, NASA siap kirim manusia ke Mars Dana yang didapat dari pemerintah Amerika itu akan digunakan untuk membangun fasilitas penunjang misi ke Mars.
Menanggapi hal ini, Charles Bolden, Administrator NASA pun memperingatkan Kongres Amerika untuk segera mengesahkan program Presiden Barack Obama terkait penelitian angkasa luar. Dikutip dari NDTV (6/8/15), tahun 2017 nanti pemerintah Amerika menargetkan NASA untuk melaksanakan pengiriman kapal berawak untuk penelitian luar angkasa. Nah, jika anggaran tidak segera disahkan bahkan dikurangi jumlahnya, Bolden menegaskan bahwa tidak mungkin misi tersebut bisa gagal dan Amerika akan makin tergantung dengan ISS.
Perlu Anda ketahui, program pembuatan pesawat luar angkasa berawak yang ditargetkan oleh pemerintah Amerika tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 16,8 triliun.