Nokia-Tri jalin hubungan serius demi puaskan pelanggan
Techno.id - Hutchison 3 Indonesia (H3I) sebagai pengelola operator telekomunikasi berbasis GSM, Tri telah menandatangani perjanjian dengan Nokia. Keduanya sepakat untuk memperluas jaringan inti H3I demi memenuhi permintaan layanan mobile yang meningkat di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi yang terlihat dari angka adopsi smartphone dan layanan data 3G disadari Tri punya peluang bisnis. Demi melihat lalu-lintas data yang meningkat sebesar dua kali lipat setiap sembilan bulan membuat Tri berusaha memperkuat jaringannya.
-
Tri Fokus Kembangkan Aplikasi Mobile dan Layanan Data "Pasar Indonesia itu akan tumbuh di layanan mobile data, karena orang Indonesia banyak yang menggunakan Facebook"
-
Akhirnya, Tri komersialkan layanan 4G di enam kota Menariknya, enam kota tersebut tak cuma berasal dari Pulau Jawa.
-
Indosat lanjutkan kampanye Jelajah Tri ke Nusa Tenggara Timur Kampanye ini untuk menyediakan akses digital yang lebih luas bagi masyarakat
Buah dari kerjasama kedua pihak, Nokia akan mendukung Tri dengan paket teknologi inti di beberapa kota penting di tanah air. Kota Surabaya, Semarang, Solo dan Yogyakarta bakalan mendapat peningkatan jaringan inti karena dianggap punya penduduk paling padat di Indonesia.
Teknologi yang dimiliki Nokia disebutkan bakal membantu Tri dalam memanfaatkan sumber daya jaringan secara lebih baik dan memberikan pengalaman layanan yang berbeda. Nokia juga akan membantu pondasi evolusi jaringan sehingga memungkinkan untuk memenuhi permintaan layanan data pelanggan di masa depan.
"Perusahaan sedang mengembangkan jaringan inti untuk memenuhi kebutuhan kecepatan dan kualitas dari meningkatnya jumlah konsumen dan pengguna bisnis yang terhubungkan di Indonesia," ujar Randeep Singh Sekhon, President Director H3I.
Sementara Robert Cattanach selaku President Director Nokia Indonesia menyebutkan teknologi Nokia akan memberikan Hutchison 3 Indonesia fleksibilitas jaringan yang dibutuhkan untuk memenuhi trafik yang semakin beragam saat ini dan di masa depan karena permintaan pelanggan berkembang.
Di Indonesia, penggunaan mobile broadband terus mendominasi konektivitas internet. Pada awal tahun 2016, jumlah pelanggan mobile melebihi 320 juta. Penetrasi broadband tetap berada di bawah 2 persen, dengan penetrasi rumah broadband sebesar 5 persen.