Pakar: Cuci tangan dapat kurangi resiko kanker
Techno.id - Seorang pakar Ginekologi Onkologi dari Departemen Ilmu Kebidanan dan Kandungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dokter Andrijono mengatakan bahwa kebiasaan sering cuci tangan dengan sabun dapat mengurangi resiko penyebab kanker.
"Seringlah cuci tangan, karena tanpa disadari tangan kita banyak mengandung kuman," kata Andrijono ketika berdiskusi mengenai pencegahan kanker di Jakarta.
-
7 Fakta pentingnya cuci tangan pakai sabun, biar nggak gampang sakit Penularan tertinggi untuk penyakit infeksi asalnya dari tangan.
-
Cara cuci tangan yang benar, waspada Corona Mencuci tangan adalah cara praktis yang bisa kamu lakukan setiap hari.
-
6 Cara tepat menjaga kebersihan tangan untuk cegah Corona Tangan menjadi perantara yang ampuh menularkan berbagai macam penyakit.
Andrijono mengungkapkan, banyak penelitian dari luar negeri yang menjelaskan bahwa tangan manusia adalah sarang bagi kuman-kuman berbahaya. Faktor utamanya adalah karena tangan manusia adalah perantara utama untuk menyentuh banyak benda.
Salah satu contoh sederhananya adalah gagang pintu. Jika diteliti, gagang pintu banyak mengandung kuman berbahaya yang di antaranya adalah pemicu kanker serviks dan kanker ovarium.
"Menutu data, dulu pernah ditemukan virus HW penyebab kanker ovarium berada di gagang pintu salah satu rumah sakit di luar negeri," ujarnya.
Oleh karena itu, Andrijono menyarankan bahwa salah satu cara mengurangi resiko penyebab kanker adalah dengan menjaga kebersihan diri yang salah satunya adalah dengan rajin mencuci tangan untuk membunuh kuman-kuman tersebut.
"Cuci tangan yang bersih dengan menggunakan sabun pembunuh bakteri dan kuman, agar tidak ada resiko terserang kanker berbahaya," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimanapun mencegah memang lebih baik daripada mengobati. Sebab, hingga saat ini masih belum ada penemuan yang jelas mengenai fase-fase kanker yang sedang berkembang pada manusia.
"Kebanyakan memang tidak ada penjelasan bagaimana fase kanker bisa berkembang, baru bisa diketahui biasanya kalau sudah ada ciri fisik," tutupnya.