Penelitian: Manusia pada dasarnya bersikap baik
Techno.id - Manusia pada dasarnya bersikap baik. Demikian ucap Emma Seppala, Science Director for the Stanford University Center for Compassion and Altruisme Research adn Education sebagaimana dikutip dari Business Insider (03/01).
"Penelitian kami menunjukkan bahwa menjadi baik sebenarnya adalah respon pertama manusia, di mana respon tersebut (pertama kali) cenderung bersifat otomatis (tanpa harus berpikir terlebih dahulu)," papar Seppala.
-
Macam-macam keberagaman sifat, lengkap dengan ciri-cirinya Menjelajahi berbagai sifat manusia dan bagaimana mereka mempengaruhi interaksi sosial sehari-hari.
-
Tak disadari, 7 sifat baik ini bisa bikin orang lain terintimidasi Tanpa kamu sadari, terkadang cara kamu bersikap bisa mendorong orang lain justru menjauh.
-
101 Kata-kata bijak agar berbuat baik pada sesama, bikin hati tenteram Tak sedikit orang yang merasa lelah ketika berbuat baik karena kebaikannya tidak mendapatkan balasan atau justru kebaikannya dimanfaatkan
"Jadi, ketika Anda hanya memberikan beberapa detik kepada orang untuk menjawab keputusan apakah mereka harus membantu atau tidak, mereka pasti awalnya akan mengarah ke sana (membantu)," lanjut Seppala.
Jika pada dasarnya memang seperti itu, lantas, mengapa manusia harus saling menjatuhkan satu sama lain? Misalnya seperti dalam bidang politik, di mana beberapa kandidat akan menyerang satu kandidat kuat saat pemilihan presiden berlangsung.
Menurut Seppala, hal itu karena manusia memiliki sikap Survival of the Fittest. Artinya, lanjut Seppala, manusia melawan tendensi untuk bersikap baik karena tak ingin dituduh orang lain mempunyai motif-motif tersembunyi.
"Selain itu, terkadang manusia juga takut disalahartikan saat ingin bersikap baik. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan justru dihina karena telah berakting pura-pura baik dengan sempurna," terang Seppala.