Perkuat jaringan 3G, XL bangun BTS lagi di Pulau Simeulue
Techno.id - PT XL Axiata resmi membangun radio pemancar alias Base Station Receiver (BTS) berbasis 3G di pulau Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Pembangunan BTS yang diresmikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ini diharapkan mampu menghadirkan layanan telekomunikasi dan digital terbaik untuk masyarakat yang tinggal di pulau terluar Indonesia, khususnya di wilayah provinsi NAD.
Dian Siswarini, Presiden direktur XL Axiata yang juga hadir pada kesempatan itu mengungkapkan, "XL sudah melayani warga Simeulue sejak September 2008. Sekarang kapasitas layanan ditingkatkan untuk dapat mengakses data dan internet. Selain membantu masyarakat mengakses informasi, juga akan bisa mendukung promosi daerah."
-
Jaga kedaulatan NKRI, pemerintah bangun BTS di perbatasan Pemerintah melalui Kemkominfo mulai membangun BTS (Base Transceiver Station) di beberapa wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan NKRI.
-
Operator telekomunikasi tergiur bangun BTS bersubsidi di perbatasan "Sudah pada kirim surat semua, dan nantinya akan kita bicarakan pada tahun 2016 semester pertama."
-
XL bawa 18 BTS ke Tol Gempol-Pandaan untuk perkuat sinyal saat mudik XL menambah 18 BTS di sepanjang jalan Tol Gempol-Pandaan agar jaringan telekomunikasi stabil selama masa mudik.
Dian juga menambahkan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi XL di Simeulue ini juga sekaligus diharapkan mampu membantu pangkalan TNI AL di wilayah itu menjaga kedaulatan NKRI. Menanggapi hal ini, Rudiantara menyampaikan apresiasinya kepada XL untuk terus mengembangkan dan memperluas layanan di wilayah NAD khususnya di pulau Simeulue.
"Langkah XL ini sangat membantu pemerintah dalam program perluasan jaringan teknologi informasi dan komunikasi di seluruh Tanah Air," ujar pria yang akrab disapa Chief RA seperti dikutip dari Antara (3/10/15).
Selain meresmikan pembangunan BTS berbasis 3G di pulau Simeulue, pada kesempatan itu XL juga mempresentasikan layanan digital "Pantau Laut" yakni sebuah layanan terintegrasi berbasis telekomunikasi yang bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan kapal asing di wilayah perairan Indonesia.