Polusi udara sumbang kematian lebih dari 3 juta jiwa per tahun
Ilustrasi polusi udara © 2015 huffpost.com
Techno.id - Kehidupan manusia di bumi semakin mengkhawatirkan. Bukan karena pembunuhan atau krisis pangan yang mencekik, melainkan adanya polusi udara. Polusi udara ini berkontribusi pada kerusakan fungsi organ tubuh, khususnya bagian pernapasan.
Sebenarnya apa penyebab dari polusi udara? Perkembangan suatu negeri disinyalir sebagai penyebab semakin memburuknya kualitas udara. Apalagi berkat pembangunan industri yang tak terkendali, udara menjadi semakin kotor dan sangat berbahaya.
-
5 Macam-macam polusi, dilengkapi penjelasan dan dampaknya Kenali berbagai jenis polusi yang mengancam lingkungan dan kesehatan, serta dampak buruknya.
-
Risiko kematian akibat corona lebih besar di wilayah berpolusi tinggi Tingkat kematian akibat corona di wilayah polusi mencapai 15 persen.
-
Tiga jenis pencemaran lingkungan dan penyebabnya yang merusak ekosistem Pencemaran lingkungan merupakan salah satu isu global yang semakin mendesak untuk ditangani.
Penelitian terbaru menunjukkan setiap tahunnya dampak polusi udara mengakibatkan lebih dari 3 juta kematian prematur di seluruh dunia. Bahkan, jumlah ini bisa meningkat dua kali lipat pada tahun 2050. Dari penelitian tersebut juga diketahui bahwa penyumbang terbesar kematian berasal dari negara berkembang seperti Tiongkok dan India.
Namun dari semua negara di dunia, yang paling parah terkena dampak polusi udara adalah negara Tiongkok. Negara ini memiliki angka kematian lebih dari 40 persen atau setara 1,3 juta jiwa per tahun, seperti yang disampaikan oleh Gizmodo (18/9/15).
Dari sini dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara berbanding terbalik dengan kualitas udara di negara tersebut. Gedung-gedung yang menjulang tinggi, bertambahnya jumlah kendaraan, serta banyaknya industri semakin memperparah kehidupan di suatu negeri.
Belakangan, Indonesia juga mengalami hal serupa. Bukan tak mungkin, Indonesia nantinya juga akan bersaing dengan Tiongkok dalam hal penyumbang polusi udara terbesar di dunia.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
9 Tips dan trik Google Drive yang wajib diketahui untuk membantu meningkatkan alur kerja
-
Cara memeriksa kesehatan baterai smartphone Android
-
4 Tips menggunakan pengisi daya orisinil untuk membantu merawat masa pakai baterai ponsel
-
Cara melakukan panggilan suara dan video grup di WhatsApp
-
Cara mengatur batas pengisian daya baterai smartphone Android
TECHPEDIA
-
WhatsApp perkenalkan fitur baru untuk transkrip pesan suara
-
Telkomsel gandeng ZTE terapkan teknologi self-adaptive feedback untuk layanan jaringan dengan Hyper AI
-
Indosat luncurkan IM3 Platinum, wajah baru layanan pascabayar yang terintegrasi AI
-
Upgrade ponsel Android bakal lebih mudah berkat fitur baru ini, migrasi data nggak ribet lagi
-
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
![WhatsApp perkenalkan fitur baru untuk transkrip pesan suara]()
WhatsApp perkenalkan fitur baru untuk transkrip pesan suara
-
![Telkomsel gandeng ZTE terapkan teknologi self-adaptive feedback untuk layanan jaringan dengan Hyper AI]()
Telkomsel gandeng ZTE terapkan teknologi self-adaptive feedback untuk layanan jaringan dengan Hyper AI
-
![Indosat luncurkan IM3 Platinum, wajah baru layanan pascabayar yang terintegrasi AI]()
Indosat luncurkan IM3 Platinum, wajah baru layanan pascabayar yang terintegrasi AI
-
![Upgrade ponsel Android bakal lebih mudah berkat fitur baru ini, migrasi data nggak ribet lagi]()
Upgrade ponsel Android bakal lebih mudah berkat fitur baru ini, migrasi data nggak ribet lagi
