Printerous, pilihan kreatif muda pasarkan hasil karya
Techno.id - Siapa bilang seniman hanya berkutat dengan tinta dan kanvas? Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini tak pelak membuat siapa pun dapat mengaplikasikan seni ke dalam kehidupan sehari-hari dan mengekspresikannya sesuai dengan keinginan sendiri.
Salah satu cara mengekspresikannya yaitu melalui Printerous. Platform ini mewadahi konsumen dan seniman lokal baik desainer, fotografer, maupun ilustrator dalam sebuah marketplace.
-
Printerous turut sumbang kontribusi pertumbuhan ekonomi kreatif Terkait harga, Printerous menawarkan kisaran harga mulai Rp35 ribu hingga Rp 1 juta tergantung jenis barang yang dipilih.
-
Creative marketplace ini dukung UMKM & insan kreatif terus berkembang Berdampak pada tumbuhnya industri kreatif di Indonesia
-
8 Fakta Kwikku, platform online gelar lomba hadiah total Rp 500 juta Kompetisi menulis Kwikku dibuka pada 24 April hingga 23 Juli 2020
Melalui Printerous Shop yang baru saja diusung, Kevin Osmond selaku Founder mengungkapkan bahwa Printerous diharapkan dapat menjadi opsi pemasaran alternatif bagi para seniman untuk mengeksplorasi karyanya yang mendapatkan pendapatan.
Kevin menambahkan, pihaknya memberi kebebasan terhadap seniman dalam memberikan harga. Hal itu semata-mata dilakukan untuk membantu para artis memperoleh pendapatan.
Sebagai platform yang mewadahi kreativitas seniman muda, Printerous optimis bisa menembus pasar Asia Tenggara dan Australia hingga akhir tahun. Sementara itu sebagai langkah awal, Singapura menjadi negara tujuan pertama.
Saat ini, Printerous telah bekerja sama dengan 150 seniman lokal dengan jumlah 700 artwork. Ke depannya, Printerous menargetkan bisa menggandeng hingga 500 seniman lokal dengan sekitar 2.500 hasil karya hingga akhir tahun.
Terkait hak cipta, Printerous menyerahkan seluruh wewenang pada seniman terkait. Ketika proses awal pengajuan karya, desainer akan ditanyakan perihal keabsahan karya.
Tidak hanya menyediakan karya seni yang sudah jadi, Printerous juga menyediakan layanan bagi para konsumen yang ingin mengasah kreativitas. Konsumen bisa membuat sendiri berbagai produk dengan gambar yang bisa diambil dari Facebook ataupun Twitter.