Psikolog: Memberikan gadget kepada anak serupa dengan pelecehan
Techno.id - Dewasa ini, melihat anak tengah bermain gadget adalah pemandangan yang sangat umum terjadi. Faktanya, tidak sedikit orang yang berpendapat bahwa membiarkan anak bermain gadget adalah untuk mengasah kreativitas dan imajinasi.
Secara umum, pendapat seperti di atas memang tidak sepenuhnya salah. Namun ternyata tidak demikian bagi seorang psikolog bernama Dr. Richard House. Bahkan, ia menganggap jika memberikan gadget kepada anak adalah sebuah bentuk pelecehan.
-
Anak usia 2 tahun mahir main tablet, bahaya atau tidak? Menurut para peneliti, penggunaan tablet justru dapat membantu perkembangan anak-anak.
-
Bikin mudah tantrum dan depresi, ini 9 ciri-ciri dan cara mengatasi anak kecanduan gadget Anak-anak yang kecanduan gadget rentan mengalami tantrum dan depresi karena ketidakmampuan mereka mengatasi emosi negatif.
-
Berdampak buruk pada tumbuh kembang anak, ini 6 Ciri anak kecanduan gadget yang perlu diwaspadai Jika anak sudah kecanduan HP, berbagai gejala yang timbul mulai dari fisik hingga dapat menyebabkan gangguan jiwa.
Sebagaimana dikutip dari Ubergizmo (23/09), Richard beranggapan jika konten pada gadget seperti smartphone atau tablet dapat memberikan pengalaman yang menyimpang dari dunia. Tak peduli baik itu pada anak-anak maupun orang dewasa.
"Mengenalkan mereka kepada dunia teknologi yang bersifat magis dan virtual akan membuat akal sehat mereka menjadi terbalik dari tatanan alam yang sesungguhnya," ujarnya.
"Hal ini dapat terjadi pada orang dewasa, apalagi terhadap anak-anak yang otaknya masih dalam tahap perkembangan. Arogansi teknologi modern dan komersialisme nyatanya tidak mengenal batas," imbuhnya.
Sekadar informasi, klaim Dr. Richard House seperti ini sejatinya bukanlah yang kali pertama terucap di dunia sains Sebelumnya, Association of Teachers and Lectures juga mengatakan hal yang serupa dengan Richard.
Kala itu, lembaga asal Inggris tersebut mengklaim jika memberikan perangkat pintar kepada anak-anak dalam rentan umur 3 hingga 4 tahun dapat mengakibatkan sulitnya mereka untuk memahami dunia nyata.
RECOMMENDED ARTICLE
- Mobil tenaga oksigen ciptaan mahasiswa UI harumkan nama Indonesia
- Taksi tanpa awak milik Jepang akan uji coba tahun depan
- Satelit "broadband" Australia dilaporkan sukses mengudara
- Mengapa desktop PC lebih cocok untuk urusan bisnis daripada laptop?
- Mengapa makin banyak orang India yang menjadi petinggi perusahaan TI?