Saingi ChatGPT, China luncurkan MOSS Chatbot untuk pengguna publik

Saingi ChatGPT, China luncurkan MOSS Chatbot untuk pengguna publik

Techno.id - China yang merupakan salah satu negara besar tentu sudah dikenal semua orang. Perkembangan pesat yang dilakukan China di hampir semua lini kehidupan membuat negara tersebut menjadi salah satu yang bisa dibilang sangat melek teknologi. Terobosan teknologi China bisa menjadi salah satu alternatif yang patut untuk dicoba.

Bahkan belum lama ini China secara resmi merilis AI Chatbot yang ditujukan untuk menyaingi ChatGPT. Seperti yang sudah diketahui, ChatGPT sekarang ini bisa dibilang sedang booming karena kecerdasan dan teknologi menarik yang ditawarkannya. Popularitas ChatGPT ternyata mengundang China untuk berkompetisi di ranah yang sama.

Sebuah Universitas di China yakni Fudan University mengembangkan sebuah chatbot dengan nama MOSS. Sesuai yang telah dijelaskan di atas, MOSS merupakan salah satu pesaing baru ChatGPT yang sedang dikembangkan universitas tersebut.

Saingi ChatGPT, China luncurkan MOSS Chatbot untuk pengguna publik

foto: unsplash.com


Saingi ChatGPT, China luncurkan MOSS Chatbot untuk pengguna publik

China luncurkan MOSS Chatbot untuk pengguna publik

Dilansir dari gizmochina.com, MOSS menjadi salah satu chatbot yang memang ditujukan untuk menyaingi ChatGPT. Namun MOSS bikinan China hadir dengan versi yang berbeda. Bisa dibilang MOSS merupakan ChatGPT versi Lite yang dikembangkan negara Tirai Bambu tersebut.

Menariknya, MOSS merupakan chatbot yang sudah dirilis secara resmi untuk setiap pengguna publik. Bagi pengguna yang ingin menjajal performa MOSS, bisa mendaftarkan diri mereka dengan mengisi data yang ada. Setelah pengisian data sudah selesai, secara otomatis pihak pengembang MOSS akan mengirimkan semacam kode invitasi agar setiap pendaftar dapat merasakan sensasi menggunakan MOSS.

Saingi ChatGPT, China luncurkan MOSS Chatbot untuk pengguna publik

foto: freepik.com

Namun bagi pengguna yang belum mendapat undangan, saat membuka MOSS hanya akan diminta untuk meninggalkan data seperti nomor telepon agar bisa masuk ke dalam daftar waitlist. Kebijakan tersebut bisa dibilang merupakan salah satu langkah andal untuk menertibkan dan memberikan giliran pada setiap orang. Meski harus sedikit bersabar, namun cara tersebut bisa dibilang efektif.

Sayangnya, saking banyaknya pengguna MOSS yang mengakses chatbot AI tersebut secara bersamaan, MOSS mengalami down dan tidak bisa digunakan. Kejadian tersebut bisa dibilang wajar mengingat MOSS merupakan chatbot yang masih dikembangkan dan bersifat uji coba. Namun pihak MOSS tentu sedang mengusahakan yang terbaik agar AI tersebut dapat segera digunakan.

Saingi ChatGPT, China luncurkan MOSS Chatbot untuk pengguna publik

foto: freepik.com

Jika melirik potensinya, MOSS tentu akan menjadi salah satu pesaing berat dari ChatGPT. Namun gizmochina.com menuliskan bahwa Dr. Xipeng Qiu, Profesor pengembang komputer dari Fudan University menjelaskan bahwa MOSS memang akan menjadi alternatif "low-end version" dari ChatGPT.

Maka bisa ditarik kesimpulan bahwa MOSS akan memiliki pasar sendiri yang mungkin saja akan berbeda dari ChatGPT. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa chatbot AI ini akan dikembangkan menjadi versi yang lebih baik dan lengkap.

(brl/guf)