Sebuah bug ditemukan setelah 7 tahun jangkiti ribuan aplikasi
Techno.id - Tahukah Anda, baru-baru ini peneliti Google menemukan sebuah bug berbahaya yang selama tujuh tahun telah menjangkiti ribuan aplikasi dan juga perangkat mobile? Bug tersebut diklaim mempengaruhi glibc, sebuah perpustakaan kode open-source.
Peneliti Google sebagaimana dilansir oleh BusinessInsider (17/2/16) mengungkapkan bahwa bug itu biasa digunakan hacker untuk mengambil kendali dari layanan yang menggunakan glibc. Peneliti mengatakan jika para hacker biasanya akan menyerang kode dan menghapus kode untuk mengambil kendali dari layanan.
-
Google habiskan USD 6 miliar hanya untuk mencari bug Program bug bounty berlangsung sukses sejak awal, Google pun tak ragu menghabiskan miliaran dolar
-
Pengguna Twitter perlu update aplikasi di Android, ini alasannya Ditemukannya celah keamanan untuk aplikasi Twitter versi Android.
-
Malware jenis baru sedang mengincar setengah miliar perangkat Android Malware ini terlihat seperti sebuah game, sehingga pengguna akan sulit mengenalinya.
Nah, untuk mengatasi bug ini para peneliti diketahui telah membuat sebuah patch. Patch dikabarkan dapat membantu pembuat layanan yang menggunakan kode rentan terbebas dari gangguan bug dan incaran para hacker.
Sekadar informasi, Google bukanlah yang pertama sebenarnya menemukan bug ini. Sebelum para peneliti Google, di tahun 2015 lalu peneliti dari Red Hat juga mengungkapkan telah menemukan bug yang sama.
Sama seperti para peneliti Google, para peneliti Red Hat juga berkesimpulan bahwa bug ini sangat berpotensi dijadikan alat untuk menerobos kode glibc dan mengambil kendali layanan.
RECOMMENDED ARTICLE
- Waspada, link ini bisa sebabkan iPhone dan Android alami crash!
- Awas, aplikasi launcher di Android Anda mungkin disusupi hacker!
- Waspadalah, pengguna Netflix jadi sasaran kejahatan cyber
- Ada malware berkedok lamaran kerja dan akan peras Anda sampai Rp9 juta
- Adware yang bisa otomatis me-root Android sudah masuk Indonesia!