Startup Korea Selatan dan Jepang sibuk rebutan lahan di Asia Tenggara
Ilustrasi startup © 2015 techno.id
Techno.id - Asia Tenggara saat ini, tak bisa dipungkiri, adalah lahan yang sangat subur dan mendukung perkembangan startup. Selain karena dihuni penduduk yang banyak, pengguna smartphone di ASEAN dan daya beli mereka terus melesat. Tak ayal, startup dari beberapa negara, seperti Korea Selatan dan Jepang, pun berebut lahan di sini.
CEO VIP Plaza, Tesong Kim, mengakui sendiri akan hal ini. Menurutnya, sudah banyak startup dari Negeri Ginseng yang mulai menyasar pasar seperti Singapura, Malaysia, serta Indonesia. Bahkan, ia berani mengklaim kalau startup dari Korea sangat aktif di pasar itu, melebihi rival dari Jepang.
-
Ini strategi teraman bagi startup e-commerce untuk masuki pasar ASEAN "Strategi yang lebih baik adalah membeli semua saham sejumlah pemain lokal. Ini tak cuma lebih mudah, tetapi juga lebih murah."
-
Fakta-fakta menarik di ajang pertemuan startup di Jakarta Antusiasme terhadap penyelenggaraan gelaran ini sendiri juga bisa menjadi catatan penting lainnya dalam melihat gairah perkembangan startup.
-
2 Startup Indonesia sukses menyabet juara di arena pitch battle Lima finalis startup Asia bersaing memperebutkan hadiah total Rp113,6 juta
"Korea cukup agresif di Asia Tenggara, saya rasa lebih agresif daripada Jepang dalam sektor startup e-commerce," terang mantan petinggi Rakuten itu.
Seperti dikutip dari KoreaHerald.com (16/09/15), Tesong berpendapat kalau startup Jepang masih terjebak di "rumahnya" sendiri dan kerap gagal untuk menerapkan strategi lokalnya ketika menjajah pasar baru. Itulah mengapa startup Korea ia katakan lebih baik daripada startup Jepang saat menggarap pasar ASEAN.
"Korea sangat padat. Populasinya sedikit, secara geografis wilayahnya juga sempit, ditambah lagi startup-nya ada banyak sekali," kata Tesong.
"Tapi saya rasa investor Jepang pun menganggap startup dari Korea bisa lebih mengglobal ketimbang startup dari Jepang sendiri," lanjutnya.
RECOMMENDED ARTICLE
- Oknum driver Go-Jek sudah berani bikin orderan fiktif
- Lazada gelar kampanye baru, tawarkan produk eksklusif pilihan
- Sambut Idul Adha, Elevenia Gandeng Rumah Zakat dan Dompet Dhuafa
- Raih pendanaan Series A, HappyFresh dapat suntikan Rp171 miliar
- Buat solusi sehat, ProSehat "jebol benteng" Seedstars World Jakarta
HOW TO
-
Cara mengatur batas pengisian daya baterai smartphone Android
-
Cara melihat waktu baca pesan di WhatsApp
-
9 Tips memaksimalkan rekaman audio cuma dengan menggunakan ponsel
-
Cara mengonversi video ke audio secara gratis di perangkat apa pun menggunakan aplikasi dan alat ini
-
Cara menghemat dan memaksimalkan penggunaan daya baterai laptop
TECHPEDIA
-
Telkomsel gandeng ZTE terapkan teknologi self-adaptive feedback untuk layanan jaringan dengan Hyper AI
-
Indosat luncurkan IM3 Platinum, wajah baru layanan pascabayar yang terintegrasi AI
-
Upgrade ponsel Android bakal lebih mudah berkat fitur baru ini, migrasi data nggak ribet lagi
-
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal
-
Suara canggih ChatGPT kini hadir di browser web, kamu bisa bicara dengan robot layaknya teman lama
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
![Telkomsel gandeng ZTE terapkan teknologi self-adaptive feedback untuk layanan jaringan dengan Hyper AI]()
Telkomsel gandeng ZTE terapkan teknologi self-adaptive feedback untuk layanan jaringan dengan Hyper AI
-
![Indosat luncurkan IM3 Platinum, wajah baru layanan pascabayar yang terintegrasi AI]()
Indosat luncurkan IM3 Platinum, wajah baru layanan pascabayar yang terintegrasi AI
-
![Upgrade ponsel Android bakal lebih mudah berkat fitur baru ini, migrasi data nggak ribet lagi]()
Upgrade ponsel Android bakal lebih mudah berkat fitur baru ini, migrasi data nggak ribet lagi
-
![8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal]()
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal
