Stentrode, perangkat bionik mini yang bekerja dengan kekuatan pikiran
Techno.id - Perkenalkan, stentrode sebuah perangkat bionik mini yang dapat bekerja dengan kekuatan pikiran. Ya, perangkat buatan ilmuwan asal University of Melbourne Australia ini kabarnya dapat menggerakkan exoskeletons (tangan robot yang kini marak digunakan untuk penelitian dan keperluan medis) dengan menggunakan kekuatan pikiran.
Sebagaimana dilansir oleh Mashable (8/2/16), perangkat yang merupakan penelitian hasil kerja sama antara University of Melbourne dengan Royal Melbourne Hospital ini mengubah sinyal otak menjadi perintah listrik yang secara nirkabel bisa menggerakkan exoskeletons secara otomatis. Tentunya, untuk menggerakkan perangkat ini pasien yang menderita kelumpuhan terutama pada bagian tulang belakang harus menggunakan stentrode pada bagian tubuhnya.
-
VIDEO: Gunakan alat ini kamu bisa kendalikan gerakan tangan orang lain Alat ini bisa digunakan oleh dua orang yang terhubung oleh elektroda dan sistem komputer yang dapat mendeteksi sinyal elektrik dari gerakan.
-
Helm ini ubah gelombang otak jadi musik elektronik Anda bisa mendengarkan pikiran Anda sendiri menggunakan helm ini.
-
Stetoskop pintar yang dapat terhubung dengan iPhone dan iPad Stetoskop Eko Core dapat merekam detak jantung dan mengirimkannya ke perangkat gadget.
Ya, stentrode kabarnya akan ditanamkan ke pembuluh darah yang ada di atas otak. Metode ini diklaim jauh lebih aman dan tentunya akurat ketimbang metode bedah otak yang banyak digunakan pihak medis selama ini.
Selain dapat membantu pasien penderita kelumpuhan menggerakkan anggota tubuh robotnya dengan pikiran, stentrode juga dapat digunakan untuk merekam gelombang otak para penderita epilepsi. Kabarnya, perangkat itu akan membantu pihak medis mendapat rekaman akurat mengenai kondisi sistem saraf penderita epilepsi sehingga dapat memprediksi kapan penyakit epilepsi bisa kambuh.
Hingga saat ini, perangkat baru berhasil diuji coba pada domba. Jika tak ada halangan, stentrode kabarnya akan mulai diujicobakan pada manusia pada tahun 2017 mendatang dan mulai siap digunakan secara luas pada tahun 2022.