Suka belanja online? Coba Shopious.com
Techno.id - Penggunaan sosial media di Indonesia acap kali berubah fungsi. Sebut saja Instagram dan Twitter yang kemudian berevolusi jadi lapak belanja online. Kendati demikian, bisnis online di sosial media masih cenderung terbatas. Pasalnya, barang yang dijual hanya dapat dilihat oleh sebatas para pengikutnya.
Adanya keterbatasan tersebut ternyata berdampak pada lahirnya model bisnis baru, yakni agregator iklan bisnis online melalui sosial media. Sebut saja situs Shopious.com yang telah menggeluti bisnis ini sejak beberapa tahun yang lalu.
-
Siapa yang sangka reseller ternyata bisa rugikan startup? Shopious, startup yang baru saja gulung tikar, mengalami kesulitan dalam mengontrol user semacam ini.
-
11 Cara berjualan di Shopee, cocok untuk pemula Sebagai langkah awal, tentukan produk apa yang akan kamu jual. Kamu bisa memilih produk yang sedang hits atau produk yang paling dibutuhkan.
-
9 Aplikasi belanja online item fashion, banyak pilihan tampil modis Dengan bantuan aplikasi ini, belanja fashion semakin mudah.
"Awal kenapa kami memilih untuk mendirikan Shopious karena melihat peluang bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia memilih untuk berjualan dengan menggunakan sosial media seperti Instagram," ujar Aditya Aditama Herlambang selaku Co-Founder sekaligus CTO Shopious kepada Techno.id, Senin (13/07/2015).
Sebenarnya, startup yang didirikan tahun 2013 ini pada awalnya menjalankan bisnis sebagai marketplace fashion costumer to costumer (C2C). Namun pada akhirnya berubah haluan hingga membuat sebuah program untuk membantu pihak penjual dalam mencari lapak yang mudah ditemukan dan diakses oleh pihak pembeli.
"Dengan Shopious, penjual cukup mengunggah foto barang di Instagram, setelah itu secara otomatis Shopious akan mengategorikan dan menampilkannya di situs Shopious. Ibaratnya, kami ini etalase yang mengiklankan barang-barang penjual," ujar Billy Halim, Co-Founder dan CEO Shopious.
Adapun Shopious sendiri kini telah menyajikan ribuan daftar produk konsumen yang terbagi ke dalam beberapa kategori utama. Di antaranya seperti kebutuhan pria, wanita, anak dan bayi, gadget, aksesori, serta rumah dan hadiah. Beberapa daftar penjual terverifikasi yang diurutkan berdasarkan lokasi juga disertakan guna memudahkan pembeli dalam melakukan pencarian.
"Kami punya kategori produk sesuai kebutuhan informasi umum yang dibutuhkan pembeli. Tapi ada juga daftar koleksi produk yang diurutkan sesuai kategori produk yang lebih spesifik dan akan terus ditambah sesuai tren produk yang sedang ramai," imbuh Aditya.
Hingga saat ini, Shopious masih terus berkembang dan telah memiliki lebih dari 50.000 anggota dengan lebih dari 500.000 pengunjung aktif setiap harinya. Meskipun baru berusia sekitar dua tahun, startup ini telah mengantongi lebih dari 1.500 pengiklan setiap bulannya.