Tabir surya ancam kehidupan terumbu karang di seluruh dunia
Techno.id - Saat ini, mungkin hanya segelintir orang yang masih peduli dengan biota laut, khususnya terumbu karang. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya terumbu karang yang rusak di berbagai daerah. Parahnya lagi, dari seluruh terumbu karang di dunia, hanya 46 persen yang dianggap masih sehat. Bahkan, menurut World Resources Institute, diperkirakan pada tahun 2050, 95 persen terumbu karang di dunia sudah lenyap.
Kehancuran terumbu karang ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti polusi, penangkapan ikan besar-besaran yang mengganggu keseimbangan ekosistem bawah laut, dan perubahan iklim. Namun, belum lama ini telah ditemukan faktor baru yang dapat menyebabkan terumbu karang rusak, yaitu tabir surya.
-
Ekspor pasir laut banyak ditentang karena bisa merusak lingkungan, ini 7 bahaya yang mengintai Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi pasir laut dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
-
2 Komponen sunscreen paling aman bagi tubuh menurut FDA Komponen ini telah aman bagi tubuh manusia maupun lingkungan.
-
15 Contoh teks laporan hasil observasi tentang alam, singkat dan lengkap Teks laporan hasil observasi adalah cara yang efektif untuk mendokumentasikan dan menyebarluaskan informasi yang diperoleh selama pengamatan
Tabir surya yang Anda kenakan saat snorkeling untuk menangkal sinar UV itu ternyata dapat membahayakan kehidupan terumbu karang. Menurut penelitian terbaru yang dipimpin oleh Craig Downs dari organisasi ilmiah Haereticus Environmental Laboratory di Virginia, senyawa organik (oksibenzon) pemfilter sinar UV yang umumnya digunakan pada tabir surya adalah racun bagi terumbu karang.
Hal itu diketahui dari penemuan oksibenzon dengan konsentrasi tinggi yang berada di terumbu karang sekitar Hawaii, Virgin Islands Amerika Serikat dan Eilat Israel. Oksibenzon itu sendiri merupakan bahan kimia yang dapat membunuh kehidupan karang, kerusakan DNA di karang dewasa, dan deformasi DNA di larva karang. Sedangkan efek untuk tubuh manusia dapat menyebabkan reaksi alergi dan gangguan hormon. Para peneliti tidak menganjurkan menggunakan tabir surya yang mengandung oksibenzon pada anak-anak karena bahan tersebut mudah menembus kulit.
"Kami telah kehilangan setidaknya 80 persen terumbu karang di Karibia. Sebenarnya upaya untuk mengembalikan karang itu sudah digalakkan, tetapi bila penggunaan oksibenzon tetap berlanjut maka upaya yang kecil ini akan sia-sia," ujar Downs, seperti yang dilansir oleh Cnet (20/10/15).
Efek berbahaya oksibenzon tak berhenti sampai di situ. Menurut tim peneliti, oksibenzon juga dapat menghambat pertumbuhan larva karang. Hal ini akan mencegah mereka dapat mengapung dan melayang ke tempat-tempat lain untuk membentuk koloni baru.