Tak dinyana, KinerjaPay jadi e-commerce Indonesia pertama di bursa AS
Techno.id - KinerjaPay menyatakan diri sebagai perusahaan penyedia platform e-commerce Indonesia pertama yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikat. Keinginan menghimpun dana tak terbatas jadi landasan pemilihan KinerjaPay menjadi perusahaan terbuka.
Bursa AS dipilih KinerjaPay bukan tanpa alasan. Deny Rahardjo selaku CEO PT Kinerja Pay Indonesia yang mengoperasikan KinerjaPay mengungkapkan alasan mengapa perusahaannya lebih memilih bursa AS terlebih dahulu.
-
Pulang kampung, KinerjaPay incar 100 ribu pengguna KinerjaPay telah membuka kantor di Medan.
-
Bermimpi jadi One Billion Company, Kinerja Pay ingin seperti Lazada "Untuk menjadi perusahaan yang maju, kita juga perlu belajar dari pemain yang lebih dulu ada, kenapa tidak."
-
Bisnis fintech jadi revenue stream utama, data bisa gratis "Kami ingin pasar modal Indonesia didemokratisasi, seperti pasar obligasi yang saat ini masih sulit berkembang di segmen pasar ritel."
"Di sana sudah cenderung lebih stabil dan menerima konsep bisnis digital secara lebih baik," jelas Deny sewaktu ditemui tim Techno.id pada acara media conference yang berlangsung di Restoran Bebek Bengil, Jakarta.
Tampaknya pengambilan keputusan KinerjaPay melantai di bursa saham terbuka tak sia-sia. Tercatat di papan bursa AS OTC Market sejak Februari 2016, KinerjaPay mengklaim sudah berhasil menghimpun dana baru sebesar US$ 2 juta atau setara Rp 26,4 miliar.
"Sejak Febuari 2016 kemarin kami sudah mendapat dana US$ 2 juta. Dana ini akan kita gunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan supaya lebih baik lagi dalam sisi pendapatan," kata Deny saat ditemui tim Techno.id.
Sampai sekarang KinerjaPay mengaku sudah memiliki lebih dari 32 ribu pengguna di seluruh Indonesia. Layanan yang sudah disediakan KinerjaPay sementara ini berupa e-wallet, penjualan ponsel dan e-voucher serta permainan realitas online.