Telkomsel minta penurunan tarif interkoneksi harus adil

Telkomsel minta penurunan tarif interkoneksi harus adil

Techno.id - Belakangan ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sedang sibuk mengerjakan revisi tarif interkoneksi agar tidak terlalu mahal. Hal ini penting dilakukan karena tarif interkoneksi yang sekarang sudah tidak merefleksikan lagi kondisi saat ini dan ke depannya. Pengaturan tarif baru interkoneksi ini didukung oleh salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yakni Telkomsel.

Telkomsel meminta agar penurunan tarif interkoneksi ini harus adil. Dalam dukungannya ini, Telkomsel mengusulkan hitungan interkoneksi berdasarkan cost base. Cost base bisa diartikan ketika operator sudah banyak mengembangkan jaringan dan infrastruktur, maka kalau bisa tidak disamaratakan dengan operator lain yang tidak pernah mengembangkan infrastruktur.

"Contohnya, operator A bangun seribu BTS di suatu wilayah, sementara operator lain hanya bangun satu BTS saja, terus disambungkan. Terus minta biaya interkoneksi yang sama. Nah, ini kan bisa merugikan," kata Presiden Direktur Telkomsel, Ririek Adriansyah dalam acara buka bersama dengan media, di Kantor Telkomsel, Jakarta, seperti yang dilansir Merdeka (2/7/15).

Ririek juga mengatakan bahwa selama ini ada operator yang menerapkan tarif interkoneksi yang berbeda, baik on net maupun off net. Walaupun demikian, revisi tarif interkoneksi ini akan berdampak baik bagi pelanggan. Mereka nantinya bisa merasakan biaya komunikasi ke operator yang berbeda dengan biaya lebih murah. Selain itu, dapat mendorong operator telekomunikasi meningkatkan trafik dari satu jaringan ke jaringan yang lain.

Sementara ini, biaya interkoneksi masih didiskusikan untuk mendapatkan tarif yang sesuai agar tidak merugikan salah satu pihak. "Interkoneksi lagi dihitung, masih belum selesai. Sekarang masih pengumpulan data karena harus diverifikasi dan cross check," ujar Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

(brl/red)