Terobosan dunia energi, ini 5 fakta menarik cairan ionik sebagai bahan baterai lebih aman
Techno.id - Pada era di mana kebutuhan akan energi yang aman, efisien, dan berkelanjutan semakin mendesak dan sangat dibutuhkan untuk kemajuan teknologi, penelitian dalam bidang baterai terus mengalami perkembangan pesat. Salah satunya yaitu inovasi yang menarik perhatian adalah pemanfaatan cairan ionik (Ionic liquids/ILs) sebagai elektrolit baterai untuk baterai lithium ion (Li-ion).
Sejatinya, sejarah cairan ionik dimulai lebih dari satu abad lalu yakni pada tahun 1914 ketika Paul Walden yang kebetulan menemukan cairan ionik pertama, etil amonium nitrat. Cairan ionik adalah garam cair dari kation dan anion organik atau anorganik. Cairan ionik memiliki titik leleh rendah yang mendekati suhu kamar. Cairan ini juga dianggap sebagai pelarut hijau karena tidak beracun.
-
Baterai natrium-ion digadang-gadang bakal menggantikan baterai lithium-ion Terobosan teknologi baterai ini membawa kinerja yang belum pernah ada sebelumnya ke sel baterai generasi berikutnya
-
Cara ilmuwan lindungi baterai lithium agar tak mudah panas Para ilmuwan menggunakan dua bahan kimia untuk menjaga baterai lithium agar tidak mudah panas.
-
Ilmuwan temukan cara agar baterai bisa bertahan 400 kali lebih lama Mereka mengatakan bahwa cara tersebut ditemukan dengan tidak sengaja.
Kemudian pada 1999, cairan ionik tersedia secara komersial dalam jumlah tinggi dengan harga yang terjangkau. Hal inilah yang memunculkan minat pada aplikasi potensial cairan ionik. Penggunaannya sebagai elektrolit baterai dianggap sebagai salah satu aplikasi pertama setelah ditemukannya cairan ionik kloroaluminat pada akhir 1980-an. Kemajuan besar akhirnya terjadi di bidang penelitian ini sebagai akibat dari meningkatnya permintaan akan teknologi baterai terbaru untuk perangkat yang lebih kecil seperti smartphone.
Berikut Techno.id membahas secara rinci 5 fakta menarik mengenai cairan ionik, serta bagaimana inovasi ini dapat menjadi titik balik penting menuju baterai yang lebih aman dan efisien, Rabu (10/01)
1. Menggantikan elektrolit konvensional
foto: freepik/vectorjuice
Elektrolit konvensional, sering kali menggunakan bahan kimia mudah terbakar, menjadi salah satu kelemahan utama baterai modern. Cairan ionik, dengan sifatnya yang lebih stabil dan aman, menawarkan solusi pengganti yang menarik. Bahan kimia dalam cairan ionik dapat dirancang untuk mengurangi risiko kebakaran atau ledakan, meningkatkan keamanan penggunaan baterai dalam berbagai konteks.
2. Stabilitas termal yang lebih tinggi
foto: freepik/vectorjuice
Salah satu tantangan utama dalam pengembangan baterai adalah menciptakan bahan yang dapat mengatasi fluktuasi suhu ekstrem. Cairan ionik hadir sebagai jawaban dengan stabilitas termal yang lebih tinggi. Sifat ini memungkinkan baterai untuk tetap efisien dan aman bahkan dalam lingkungan dengan variasi suhu yang signifikan, seperti kendaraan listrik yang beroperasi di berbagai kondisi cuaca.
3. Ramah lingkungan
foto: freepik
Dalam menghadapi isu-isu lingkungan global, cairan ionik menonjol sebagai bahan baterai yang lebih ramah lingkungan. Beberapa formulasi dapat dibuat dari bahan-bahan yang lebih berkelanjutan dan dapat didaur ulang, mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Sebagai alternatif yang lebih hijau, cairan ionik memiliki potensi untuk mengurangi jejak karbon dalam rantai produksi baterai.
4. Potensi kapasitas penyimpanan energi yang lebih tinggi
foto: freepik/muravev
Selain keamanan dan keberlanjutan, cairan ionik juga menjanjikan peningkatan kapasitas penyimpanan energi dalam baterai. Dengan kemampuannya untuk menghantarkan ion dengan efisiensi tinggi, baterai yang memanfaatkan cairan ionik dapat memberikan daya yang lebih tahan lama dan stabil. Hal ini membuka pintu bagi aplikasi yang membutuhkan penyimpanan energi yang lebih besar, seperti kendaraan listrik dengan jangkauan yang lebih luas.
5. Aplikasi luas dalam bidang teknologi
foto: freepik
Selain relevan untuk baterai konvensional, cairan ionik juga menjanjikan aplikasi luas dalam berbagai bidang teknologi. Dari perangkat elektronik kecil, cairan ionik dapat menjadi solusi yang aman dan efisien untuk menyimpan energi di berbagai skala. Potensinya untuk mengubah lanskap energi dan teknologi sangatlah besar, membuka era baru dalam penyimpanan energi yang lebih canggih.
Dengan potensi keunggulan yang luar biasa ini, cairan ionik bukan hanya inovasi dalam dunia baterai. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, penggunaan cairan ionik dalam baterai mewakili langkah penting menuju baterai yang lebih aman dan berkelanjutan. Meskipun masih dalam tahap penelitian dan pengembangan, cairan ionik menjanjikan peran yang signifikan dalam mengatasi beberapa tantangan utama dalam dunia penyimpanan energi.
(magang/rama prameswara)
RECOMMENDED ARTICLE
- 5 Tips merawat baterai tanam laptop agar tetap tahan lama dan berfungsi optimal
- 5 Tips ampuh mengatasi ponsel terlalu panas saat bermain game, hindari mengisi baterai sambil nge-game
- Berapa lama baterai laptop seharusnya dapat bertahan? Begini penjelasannya
- 5 Cara efisien untuk penghematan baterai smartphone, nomor satu paling manjur
- 11 Tips yang dapat membantu meningkatkan masa pakai baterai iPhone agar tahan lebih lama