Think global go local jurus andalan industri game tanah air
Techno.id - Sebagai pemain dalam industri digital khususnya game, Indonesia memiliki potensi untuk bisa ambil bagian dalam kancah industri game dunia. Anton Soeharyo, CEO Touchten mengatakan bahwa ciri dari game lokal dibanding game luar yakni Indonesia memiliki indie gamers yang ingin mencoba membawa citra nusantara.
Pemain lokal seperti Alegrium, Altermyth, Alchemist dikatakan Anton memiliki potensi super sale Indonesia karena fokus di game berbayar dan foundernya pernah bekerja di perusahaan luar negeri.
-
Orang Indonesia masih enggan 'bersedekah' untuk game Touchten: "Kami dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan industri game lokal Indonesia agar lebih maju."
-
Dari segi grafis, mobile game di Indonesia terbagi ke dua kubu Apa ya bedanya? Berikut pendapat Patrick Effendy, CEO Visual Expert Production.
-
Nuon dorong kebangkitan game lokal agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri Perlahan tapi pasti, game lokal mulai bangkit
Cuma saran saya, kita jangan hanya melihat market Indonesia, tapi kita membuat game seperti Flappy bird yang bisa didownload di seluruh media itu lebih bagus. Lebih baik jangan membuat game yang nantinya hanya didownload sebagian orang saja, imbuh Anton.
Lebih lanjut, untuk bisa bertumbuh produktivitas menjadi kunci sukses yang harus dilakukan. Tidak berhenti berkarya, jadi banyak orang yang "menikah" dengan project nya. Sedangkan saran saya adalah dalam waktu satu tahun jangan cuma bikin dua game, kalau bisa bikin bermacam-macam game karena kita ga tau mana yang akan berhasil.
Selain itu, publisher juga menjadi faktor penentu karena developer game biasanya hanya bisa membuat namun tidak bisa memasarkan hasil karyanya. Di situlah peranan publisher untuk membuat game jatuh ke tangan yang tepat.
Untuk itu developer harus think global, tapi go local karena kita harus memikirkan pasar-pasar di luar Indonesia, tapi di Indonesia jangan ditinggalkan," tutup Anton.