Tiga OTT lokal, tiga platform digital khas Indonesia
Techno.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyambut tiga layanan over-the-top (OTT) lokal yang baru saja diresmikan dapat sokongan khusus. Sokongan itu datang dari Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) supaya pemain OTT lokal mampu merajai pasar Indonesia dan berkompetisi di kancah global.
Ketiga OTT lokal tersebut ialah layanan pesan instan Catfiz, platform pengaduan layanan publik berbasis sosial media Qlue dan layanan sosial media bagi komunitas Sebangsa. Semua OTT lokal itu akan mendapat dukungan berupa bebas kuota akses bagi semua pelanggan operator maupun bantuan pemasaran agar mampu berkembang lebih cepat.
-
Umumkan tiga OTT lokal, ATSI beri pembinaan Untuk diketahui tiga OTT lokal terpilih adalah Qlue, Sebangsa dan Catfiz.
-
Akhirnya, 3 OTT lokal ini didukung ATSI Tiga OTT ini diharapkan mampu bersaing dengan OTT global seperti WhatsApp, line, dan lain sebagainya.
-
Sukses gaet kepercayaan Kemkominfo, Qlue bermimpi jadi pemain global "Kami ingin Qlue lebih dikenal oleh masyarakat luas karena media sosial milik kami ini bisa menjadi solusi perubahan yang lebih baik..."
Semua OTT yang dipilih mendapat dukungan ATSI tersebut diklaim merupakan dari anak Indonesia, termasuk infrastruktur maupun investasinya. Masing-masing layanan OTT memiliki kelebihan sendiri supaya bisa menggaet para pengguna dan tidak saling sikut satu sama lain.
"Catfiz menawarkan layanan messaging yang sangat aman karena server, pegawai dan modalnya dari Indonesia. Semua itu memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna ketika menggunakan layanan Catfiz. Kalau kita mandiri kaya gini, justru pemain asing itu ketakutan," kata Mochammad Arfan, CEO dan Co-Founder Catfiz.
Sedangkan Qlue diakui Sang CEO, Rama Raditya telah mencatat kegunaan menjembatani pemerintah dan warga dalam membangun kota melalui laporan dan keluhan ala sosial media. Setiap laporan akan dihubungkan ke pihak terkait agar mendapat respon cepat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki tiap lembaga.
"Sekarang kita sudah dipakai di Provinsi DKI Jakarta dan terbaru di Bekasi. Di Jakarta, Pak Ahok sudah memanfaatkan layanan kami untuk memantau kinerja bawahannya dalam menerima keluhan masyarakat, harapannya nanti akan bisa meluas ke kota-kota lain di sekitar Jakarta kemudian di seluruh Indonesia," jelas Rama.
Terakhir, Sebangsa yang memilih posisi sebagai wadah para komunitas menghimpun anggotanya secara digital. Para pengguna layanan Sebangsa bisa membuat pengumuman, berkomunikasi dan saling terhubung ala sosial media sekaligus pusat informasi terbaru.
"Setelah setahun berjalan, Sebangsa akhirnya menetapkan posisi jadi layanan yang mewadahi komunitas supaya orang-orang gak lagi kebingungan mencari teman satu hobi, profesi baik di dalam maupun di luar negeri," ujar Enda Nasution, CEO dan Co-Founder Sebangsa.
Ketiga OTT ini diharapkan bisa melengkapi kebutuhan digital masyarakat Indonesia agar bisa lebih optimal memanfaatkan akses internet yang ada. Diharapkan ketiganya mampu menjaring 50 juta pengguna di seluruh tanah air hingga akhir tahun 2016.