Tips mengubah Jakarta menjadi Smart City melalui Digitalisasi
Techno.id - Sebagai salah satu ibu kota negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia, Jakarta memiliki berbagai masalah yang kompleks. Masalah yang tak kunjung usai di antaranya seperti kemacetan lalu lintas, kepadatan penduduk, polusi, keterbatasan sumber daya, infrastruktur yang kurang memadai, dan tuntutan pertumbuhan ekonomi.
Seiring dengan visi dan misi pemerintah provinsi DKI menuju digitalisasi, salah satu aspek terpenting yang memungkinkan transformasi adalah menghubungkan konsumen dan bisnis di Indonesia dengan internet. Faktanya di berbagai belahan dunia, internet saat ini telah menghasilkan banyak manfaat bagi penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat.
-
Jakarta Smart City butuh dukungan dari pemerintah Jika ingin Jakarta Smart City segera terwujud maka pemerintah juga harus ikut ambil bagian.
-
Penerapan smart city di Indonesia diprediksi terhalang pendanaan "Kami menyarankan pemerintah untuk berani berinvestasi, sehingga dapat memacu momentum pertumbuhan transformasi kota digital..."
-
Resmi dideklarasikan, IFA segera garap proyek di smart city Surabaya, Banyuwangi, Bandung, dan Banda Aceh sudah memiliki basis yang kuat dan telah menerapkan konsep smart city.
Bank Dunia menyatakan, 10 persen peningkatan konektivitas broadband dapat meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) negara hingga 1,5 persen. Sedangkan digitalisasi itu sendiri merupakan proses alih media dari bentuk tercetak, audio, maupun video menjadi bentuk digital.
Menurut laporan yang dipublikasikan oleh Cisco Visual Networking Index tahun 2014-2018, jumlah pengguna internet di Indonesia diperkirakan tumbuh dari 72 juta (2013) menjadi 164 juta pada tahun 2018. Juga, terdapat lebih dari 369 juta perangkat yang terhubung ke internet dan diperkirakan akan naik hingga 531 juta pada tahun 2018.
Cysco System sendiri adalah perusahaan global yang bergerak di bidang telekomunikasi yang bermarkas di Amerika Serikat. Setelah melihat tujuan pemerintah Jakarta (dan kota lain) untuk membangun kota Smart City melalui digitalisasi, berikut 10 tips untuk mendorong pembangunan smart city di Indonesia.
Pilih pemimpin yang tepat
Tokoh panutan yang tepat dapat menjadi katalis untuk dapat mengatasi semua tantangan lain yang ada dalam evolusi yang rumit menuju smart city. Langkah pertama ini bahkan merupakan langkah terpenting dan harus menjadi hal pertama yang dilakukan.
Lebih dari sekadar rencana
Inisiatif perencanaan yang telah dilakukan oleh banyak kota merupakan langkah pertama yang signifikan. Namun, mereka (pemerintah) harus menggerakkan rencana tersebut menjadi tindakan.
Proses tersebut mencakup meninggalkan birokrasi yang rumit dan mendapatkan visibilitas dan input yang lebih luas dari warga, bisnis, dan penyedia teknologi dan solusi untuk smart city.
Mulai proyek percobaan dan perencanaan yang lebih besar
Upaya perencanaan akan membantu untuk benar-benar memahami bagaimana berpikir dalam skala besar dengan evaluasi menyeluruh dan juga menarik kepercayaan para pemangku kepentingan.
Namun proyek percobaan yang dilaksanakan dengan hati-hati, dengan estimasi biaya, keuntungan dan analisa ROI yang sederhana untuk tiap proyek akan membangun jalan menuju kesuksesan terhadap rencana yang lebih besar.
Pahami biaya dan keuntungan
Pemerintah kota (Pemkot) sejauh ini memang memahami manfaat dari smart city dalam skala global, namun mereka tidak memahami bagaimana cara menerjemahkan keuntungan tersebut ke dalam metrik yang spesifik untuk diterapkan di kota mereka.
Lebih jauh, adalah hal yang jelas bahwa kota memerlukan estimasi biaya yang lebih tinggi jika berbicara mengenai proyek smart city. Ketidakpahaman mereka dapat dimaklumi karena banyaknya jajaran teknologi yang berbeda-beda nantinya akan memasuki ranah smart city.
Pertimbangkan dana yang tersedia
Meskipun obligasi pemerintah dan pilihan pendanaan serupa merupakan pilihan yang umum, tidak sedikit Pemkot yang tidak menyadari akan pilihan pendanaan lain yang lebih baik dan dapat tersedia dengan mudah untuk membangun smart city.
Dengan pilihan yang berbeda untuk pengadaan teknologi seperti kota-kota dapat beralih ke model bisnis yang mendefinisikan proyek-proyek pembangunan smart city ini sebagai pengeluaran operasional dibandingkan dengan pengeluaran modal.
Dukungan internal
Untuk meringankan hambatan internal dan tata-kelola lintas vertikal, penting bagi setiap kota untuk menciptakan tim lintas-departemen untuk membantu mengumpulkan sumber-sumber pendanaan dan menyamakan prioritas dalam menyelesaikan proyek-proyek strategis.
Sebagai contoh, dalam perjalanan menuju smart city, kota akan memiliki banyak kesempatan untuk menciptakan ekosistem untuk menyelesaikan masalah-masalah tiap departemen sekaligus, dan kesempatan ini dapat membantu menciptakan efisiensi yang signifikan di berbagai tindakan.
Pertimbangkan pilihan teknologi yang ada
Solusi smart city yang berbasis cloud dan Software-as-a-Service (SaaS) yang menghadirkan efisiensi secara ekonomi saat ini sudah tersedia. Solusi 'tipe' ini dapat memberikan efisiensi dalam hal sumber daya manusia karena tenaga ahli eksternal dapat menjadi perpanjangan dari tim Teknologi Informasi (TI) hanya dengan sedikit tambahan investasi.
Mulai memobilisasi teknologi
Kurangnya aplikasi yang dirancang untuk komunikasi mobile, di mana komunikasi mobile telah menjadi bagian penting dari solusi smart city dapat menjadi suatu masalah bagi 'calon' kota smart city.
Penggunaan mobile tengah meningkat cukup drastis dari sisi bisnis, turis, dan pengunjung lain yang mengerti teknologi pastinya akan mengharapkan komunikasi mobile dari kota tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Belajar dari yang lain
Banyak kota di berbagai belahan dunia sudah mulai beramai-ramai mengambil inisiatif menuju smart city, dan mereka bersedia untuk berbagi pengalaman mereka. Salah satu contohnya adalah banyaknya anggota dari Smart City council yang sudah berbagi wawasan mereka.
Partner yang tepat
Alat perlengkapan (tools) dan sumber daya manusia atau tenaga ahli yang tepat dapat membantu sebuah kota untuk menjadi smart city. Dengan mencari mitra kerja yang tepat, para pejabat pemerintahan dapat meraih dukungan yang diperlukan agar cepat berevolusi dan merealisasikan keuntungan smart city yang tersedia untuk mereka.