Tunggu tanggal mainnya, layanan streaming musik XL siap meluncur
Techno.id - Hadirnya layanan telekomunikasi berbasis teknologi 4G LTE (long term evolution) secara komersial di Indonesia mengubah tren di tengah masyarakat. Hiburan berbasis internet, baik video dan musik streaming mulai digandrungi masyarakat Indonesia.
Kondisi masyarakat yang terbuka pada tren baru hiburan berbasis internet itu kemudian dimanfaatkan para penyedia layanan musik dan video streaming untuk memasuki pasar Indonesia. XL Axiata mengaku telah menyiapkan layanan streaming baru setelah belum lama ini meluncurkan layanan video streaming bernama Tribe.
-
XL perkenalkan layanan video streaming pesaing Netlix "Visi dari XL untuk meluncurkan layanan Tribe adalah untuk menyediakan layanan entertainment berkualitas kepada para penggunanya."
-
Ingin beda, Tribe jajakan tiga kategori video unik Ketiga konten utama tersebut antara lain film Indonesia dan film-film Asia, serial TV asal Korea Selatan, dan Live Sports.
-
Layanan streaming dongkrak penggunaan 4G "Sejak Netflix hadir memang ada lonjakan trafik signifikan di jaringan kami, tapi saya belum update data terakhir."
"Kami sudah menyiapkan layanan streaming baru untuk pasar Indonesia, jenisnya streaming musik. Sekarang sedang dalam proses pengembangan, dalam waktu dekat akan kita rilis ke publik," ujar Rafael Jeffry A. Sani, VP Digital Services Business XL.
Sayangnya, Rafael belum mau mengungkap secara detil layanan streaming baru yang sedang dikembangkannya. Ia hanya memberi sedikit bocoran bahwa pengembang aplikasi streaming musik tersebut bukan berasal dari Indonesia.
"Pengembangnya dari luar dan berbeda dengan yang mengembangkan Tribe. Sementara belum ada yang bisa diungkap lebih jauh soal layanan streaming musik yang kami persiapkan," jelas Rafael kepada tim Techno.id di kawasan Mega Kuningan, Jakarta.
Lebih lanjut, pria berkacamata itu menyebutkan XL memang sedang serius menggarap layanan digital dengan menghadirkan rangkaian layanan berbasis internet bagi pelanggannya. Bahkan, perusahaan mengaku telah meningkatkan investasinya di ranah bisnis digital.
Pihak XL mengaku telah menyediakan dana sebesar US$ 10 juta untuk 'jajan' layanan digital perusahaannya di tahun 2016. Jumlah itu meningkat cukup signifikan dari alokasi belanja layanan digital XL di tahun 2015 yang hanya sebesar US$ 6 juta.