Uni Eropa tuduh Google monopoli layanan perbelanjaan di benua biru
Techno.id - Google Inc, baru-baru ini dilaporkan Uni Eropa telah melakukan sejumlah kecurangan. Uni Eropa menuduh Google mencurangi konsumen dan pesaingnya dengan mendistorsi hasil pencarian Internet, yang hanya menguntungkan layanan perbelanjaan milik Google.
Dilansir oleh Antara (16/4/15), tuduhan tersebut dilontarkan setelah Uni Eropa melakukan penyelidikan selama lima tahun dan diperkirakan mengubah aturan niaga di dunia maya. Bahkan, Uni Eropa juga telah melakukan penyelidikan terhadap sistem operasi Android, unsur kunci Google dalam mempertahankan pendapatan iklan di layanan seluler.
-
Bocor, inilah keuntungan yang didapat Google dari Android Informasi rahasia tersebut didapat setelah Google dimejahijaukan. Ada kasus apa sebenarnya?
-
Menkominfo: Ingin masuk Indonesia? Google Fi wajib izin saya dulu! Menkominfo pastikan jika Google Fi akan masuk Indonesia, raksasa teknologi tersebut harus izin terlebih dahulu.
-
Google berencana "rujuk" dengan Tiongkok Dikabarkan Google sedang mengurus perizinan terkait kembalinya Google Play ke Negeri Tirai Bambu.
Margarethe Vestager, Komisioner persaingan usaha Uni Eropa menjelaskan, pihaknya telah lama menerima sejumlah keluhan mengenai produk hasil pencarian Google terkait hotel, penerbangan, dan berbagai hal lainnya. Vestager menambahkan bahwa Google akan diberi sanksi jika terbukti memanfaatkan mesin pencari yang "hampir memonopoli" Eropa tersebut.
Komisi anti monopoli Uni Eropa berwenang memberi denda sampai 10 persen dari penjualan tahunan sebuah perusahaan. Dalam kasus Google persentase tersebut dapat bernilai sekitar Rp 8.585 triliun. Selain itu, jika Uni Eropa menemukan pelanggaran, mereka berhak untuk meminta perubahan aturan praktik bisnis sebagaimana terjadi tahun 2004 pada Microsoft dan tahun 2009 pada Intel.
Kendati demikian, Google membantah keras tuduhan Uni Eropa dan menyatakan bahwa pihaknya tetap menghormati prinsip kompetisi sehingga menguntungkan konsumen. "Android adalah pemain kunci yang memunculkan kompetisi dan memberi pilihan bagi konsumen. Produk ini jugamenekan harga menjadi semakin murah bagi semua orang (saat ini terdapat lebih dari 18.000 perangkat berbeda)," tulis Google dalam posting blog resminya.