Waspada! Game kekerasan dapat pengaruhi agresivitas pemainnya
Ilustrasi game © 2015 Shutterstock
Techno.id - Sebuah laporan terbaru yang dirilis American Psychological Association mengatakan, game kekerasan memiliki keterkaitan dengan agresivitas pemainnya. Artinya, makin tinggi tingkat kekerasan game, makin tinggi pula tingkat agresivitasnya.
Sebagaimana dikutip dari Softpedia (17/08), menurut laporan tersebut, game yang membawa unsur kekerasan dapat berdampak kepada kognisi agresif pemainnya. Biasanya berupa penurunan perilaku sosial seperti empati dan kepekaan.
-
Main video game berlebihan bisa meningkatkan risiko alzheimer Terlalu banyak waktu bermain video game dapat meningkatkan risiko terkena gangguan neurologis.
-
Orang yang kecanduan video games cenderung lebih jeli & teliti Sebuah studi tebaru menemukan hubungan antara kecanduan video game dan keterampilan observasi, efisiensi kognitif, dan pelaksanaan tugas.
-
Ilmuwan ungkap manfaat positif game FPS bagi otak Ilmuwan: "Game aktif cenderung lebih efektif daripada belajar secara pasif"
Kendati demikian, Mark Appelbaum selaku salah seorang peneliti mengaku bahwa pihaknya tidak menemukan hasil jika tingkat agresi itu dapat mengarah ke tindakan kriminal. Ia pun mengklaim sudah 20 tahun meneliti persoalan ini.
"Para ilmuwan telah meneliti penggunaan video game yang membawa unsur kekerasan selama lebih dari dua dekade. Tetapi sampai saat ini masih tidak ditemukan apakah dapat menyebabkan orang melakukan tindakan kriminal," ujar Mark.
Dari hasil penelitian tersebut, American Psychological Association kini mendesak para industri video game agar membuat konten game dengan tingkat kekerasan yang dapat dikontrol oleh para orang tua.
Adapun penelitian tentang video game dengan konten kekerasan dapat mempengaruhi mental para pemainnya sebenarnya sudah sering dilakukan. Menariknya, penelitian tersebut saling menunjukkan hasil yang bertentangan.
Jadi, apakah Anda setuju jika bermain game dengan konten kekerasan dapat mempengaruhi mental para pemainnya?
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
9 Tips dan trik Google Drive yang wajib diketahui untuk membantu meningkatkan alur kerja
-
Cara memeriksa kesehatan baterai smartphone Android
-
4 Tips menggunakan pengisi daya orisinil untuk membantu merawat masa pakai baterai ponsel
-
Cara melakukan panggilan suara dan video grup di WhatsApp
-
Cara mengatur batas pengisian daya baterai smartphone Android
TECHPEDIA
-
WhatsApp perkenalkan fitur baru untuk transkrip pesan suara
-
Telkomsel gandeng ZTE terapkan teknologi self-adaptive feedback untuk layanan jaringan dengan Hyper AI
-
Indosat luncurkan IM3 Platinum, wajah baru layanan pascabayar yang terintegrasi AI
-
Upgrade ponsel Android bakal lebih mudah berkat fitur baru ini, migrasi data nggak ribet lagi
-
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
![WhatsApp perkenalkan fitur baru untuk transkrip pesan suara]()
WhatsApp perkenalkan fitur baru untuk transkrip pesan suara
-
![Telkomsel gandeng ZTE terapkan teknologi self-adaptive feedback untuk layanan jaringan dengan Hyper AI]()
Telkomsel gandeng ZTE terapkan teknologi self-adaptive feedback untuk layanan jaringan dengan Hyper AI
-
![Indosat luncurkan IM3 Platinum, wajah baru layanan pascabayar yang terintegrasi AI]()
Indosat luncurkan IM3 Platinum, wajah baru layanan pascabayar yang terintegrasi AI
-
![Upgrade ponsel Android bakal lebih mudah berkat fitur baru ini, migrasi data nggak ribet lagi]()
Upgrade ponsel Android bakal lebih mudah berkat fitur baru ini, migrasi data nggak ribet lagi
