Amazon bersaing demi UKM dan Startup Indonesia
Techno.id - Layanan cloud Amazon atau dikenal dengan Amazon Web Service (AWS), semakin melebarkan sayapnya di Indonesia. Pasalnya baru-baru ini seperti yang dilansir oleh Merdeka.com (16/05/15), mereka berencana untuk masuk dalam bisnis UKM dan startup yang potensial.
Richard Harshman sebagai Head od ASEAN AWS memberikan harapan kepada para pelaku UKM dan startup jika menggunakan layanan dari AWS maka akan mampu melebarkan bisnis usaha tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
-
4 Fakta teknologi cloud, solusi cerdas untuk UKM agar tahan krisis Teknologi ini bisa membantu UMKM bertahan di tengah pandemi virus corona
-
Indosat luncurkan IDE, platform digital agar UMKM berani jadi besar Platform ini dapat mengakselerasi pertumbuhan bisnis dan mendorong digitalisasi UMKM
-
5 Alasan mengapa bisnis atau startup pemula harus punya cloud storage Mulai dari menghemat pengeluaran sampai meningkatkan kans untuk bekerja sama dengan pihak lain, manfaat cloud storage ternyata cukup besar.
"Membangun infrastruktur biayanya besar. Selain itu juga ada usia pakainya. Ditambah lagi tiap kebutuhan, bisa beda-beda infrastruktur yang dibutuhkan," ujar Harshman yang dikutip dari Merdeka.com, di Grand Hyatt, Jakarta, (15/04/15).
AWS rencananya akan menyiapkan program khusus yang diyakini mampu untuk membantu UKM dan startup untuk memajukan usahanya. Bahkan, untuk menjalankan program tersebut, AWS menggandengan sejumlah perusahaan sebagai partner seperti East Ventures, Idea Box Indosat, serta South Mountain Asia.
Di samping itu, AWS sekarang memiliki data center yang berada di Singapura, namun mereka mengakui akan mempertimbangkan untuk menempatkan data center di Indonesia dengan melihat konsumen Indonesia itu sendiri dan regulasi pemerintah Indonesia. Namun pihaknya tidak bisa main-main membangun data center karena ini menyangkut dengan bisnis para pelanggannya.
"Harus di jaga betul-betul pengelolaan dan perawatan infrastruktur mulai dari hardware server, network, power, cooling dan lainnya. Di mana pada intinya adalah untuk menjaga data center tersebut tetap online," ungkapnya.