Bos Indosat bicara soal operator virtual
Techno.id - Dilansir dari Merdeka.com (08/06/15), Presiden Direktur Indosat, Alexander Rusli mengatakan dirinya tidak masalah jika pemerintah membuka peluang bisnis baru untuk Mobile Virtual Network Operator (MVNO) atau operator virtual. Namun, dengan regulasi yang jelas.
"Bisnis MVNO, selama regulasi clear gak ada masalah. Tapi, memang harus dilihat tergantung daerah mana yang boleh masuk. Jangan sampai MVNO tidak memiliki izin di sini," ujarnya dikutip dari Merdeka.com.
-
Indosat Ooredoo berniat tambah kekuatan pakai frekuensi nganggur Ini terobosan yang dilakukan oleh Indosat demi meningkatkan pelayanan untuk pelanggan setianya.
-
Indosat berevolusi jadi Indosat Ooredoo, kenapa? "Sengaja kita luncurkan identitas baru ini sekarang menjelang ulang tahun Indosat sekaligus menampilkan citra baru..."
-
Startup pengaruhi model produk layanan komunikasi Indosat: "Perusahaan rintisan (startup) yang makin menjamur di Indonesia mempengaruhi paradigma pasar bisnis."
Sekedar informasi, sederhananya model bisnis MVNO ini bisa dikatakan sebagai reseller dari MNO. Bahkan, MVNO ini bisa membangun infrastrukturnya sendiri sesuai dengan teknologi, kebutuhan, dan izin spektrum frekuensi yang dimiliki oleh MNO.
Sebagai pimpinan dari salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Alex terbuka terhadap diskusi mengenai MVNO. Ia juga menyadari bahwa MVNO juga bisa menangani ceruk pasar yang selama ini belum dimasuki MNO.
"Saya open terhadap diskusi tersebut. Dengan MVNO, ceruk-ceruk pasar yang selama ini belum ditangani bisa dimasuki. Jadi memang itu harus diberikan kepada orang yang ngerti pasar, kalau boleh pemain domestik yang main. Karena pemain domestik mengerti pasar Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara pernah mengatakan akan mengkaji peluang bisnis untuk skema MVNO ini.