Dijegal Indosat, XL kembali terjungkal ke posisi tiga
Techno.id - Kompetisi antara tiga operator seluler besar di Indonesia, yaitu Indosat, XL Axiata, dan Telkomsel, masih terus berlangsung. Kondisi di medan kompetisi industri seluler pun semakin memanas setelah Indosat kembali meraih posisi kedua karena berhasil menggulingkan XL Axiata.
Posisi terbaru dari jajaran operator seluler di Indonesia terlihat dari catatan populasi pelanggan dari masing-masing perusahaan di kuartal pertama 2015. Hasil penelusuran Techno.id, Kamis (18/6/2015), Indosat berhasil mengumpulkan 66,5 juta pelanggan dengan dukungan dari 40.756 base station secara nasional.
-
Keuangan XL terbantu oleh peningkatan lalu lintas data Di awal 2015 ini, sudah ada Rp5,5 triliun yang masuk ke kantong XL. Namun, XL juga mencatat kerugian sebesar Rp758 milliar.
-
Tri Fokus Kembangkan Aplikasi Mobile dan Layanan Data "Pasar Indonesia itu akan tumbuh di layanan mobile data, karena orang Indonesia banyak yang menggunakan Facebook"
-
Gaji pegawai XL rata-rata lebih tinggi dari Telkomsel dan Indosat Baik staf TI maupun marketing di XL Axiata, gajinya sama-sama di atas karyawan di dua perusahaan kompetitornya.
Sementara XL hanya mencatatkan 52,1 juta pelanggan, dengan sokongan infrastruktur yang lebih banyak ketimbang Indosat, yakni 52 ribuan base station. Raihan itu membuat XL harus rela kembali berada di peringkat ketiga operator seluler dari jumlah pelanggan. Padahal sebelumnya, XL sukses merangsek ke posisi dua setelah mengakuisi Axis Telekom Indonesia di tahun 2014.
Indosat mengaku pihaknya memiliki strategi untuk memaksimalkan strategi optimalisasi layanannya. "Kami punya strategi dual carrier sehingga bisa memaksimalkan akses hingga 42 Mbps. Jumlah site jadi tidak terlalu berpengaruh bagi kami," ujar Joko Riswadi, Division Head Network Optimization Indosat.
Terlepas dari perebutan posisi kedua, Telkomsel masih tetap bertahan di puncak. Anggota dari keluarga besar Telkom Group itu tak tergoyahkan dengan 140 juta pelanggan dengan 90 ribu base station sebagai kekuatan utamanya pada triwulan perdana tahun 2015.
Meski Telkomsel memiliki jarak yang jauh dari para kompetitor, baik di sisi jumlah pelanggan maupun fasilitas pendukungnya, bukan tak mungkin suatu saat nanti mereka akan dikalahkan. Hal tersebut mengingat betapa dinamisnya industri telekomunikasi seluler yang terjadi beberapa tahun terakhir. Mungkinkah Telkomsel terkalahkan? Mari lihat saja nanti.