Kompetitor akui Smartfren kuat di layanan 4G
Techno.id - Smartfren Telecom baru akan bergabung dengan industri telekomunikasi berbasis 4G LTE di semester kedua 2015. Secara momentum, operator telekomunikasi yang lahir dengan teknologi CDMA tersebut terbilang tertinggal masuk ke industri 4G dibanding operator GSM yang sudah mulai menggelar layanan berbasis internet cepat sejak akhir 2014 lalu.
Meski terbilang terlambat masuk, Smartfren diakui memiliki posisi yang kuat sebagai pemain penyedia layanan 4G. Pasalnya, Smartfren menguasai spektrum seluas 10 Mhz di frekuensi 850 Mhz dan punya spektrum seluas 30 Mhz di frekuensi 2300 yang dianggap mapan ketika dipakai menyediakan layanan data bagi pelanggannya.
-
Resmi, Smartfren sediakan LTE-A di seluruh Indonesia Kini, layanan 4G LTE-A Smartfren telah meluas ke seluruh Indonesia.
-
Didukung kombinasi spektrum, Smartfren 4G LTE siap melenggang Smartfren klaim jika kombinasi spektrum miliknya dapat hasilkan jaringan 4G LTE yang luas
-
Smartfren enggan disebut sebagai operator 4G CDMA lagi, mengapa? Smartfren: Operator LTE ya operator LTE. Gak ada namanya operator 4G CDMA.
Secara teknis dan bisnis, Smartfren memiliki senjata yang cukup kuat untuk masuk dalam arena broadband. Mereka punya frekuensi rendah di 850 Mhz untuk menopang coverage dan punya frekuensi tinggi berkapasitas besar di 2300 untuk capacity, kata Hendry Mulya Sjam, Senior VP LTE Project Telkomsel di hadapan awak media.
Telkomsel sendiri mengaku akan menarik alokasi 900 Mhz yang sebelumnya dipakai untuk menyediakan layanan 4G dan membebankan kapasitas pelanggan yang memakai teknologi komunikasi berbasis internet cepat itu di frekuensi 1800 Mhz miliknya. Hendri berkilah, frekuensi 900 Mhz masih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan 2G yang masih banyak di jaringannya.
Kami sementara ini masih ingin mengoptimalkan kapasitas yang ada di 1800 Mhz untuk menyediakan layanan 4G, sementara ini kita pakai 10 Mhz dulu di situ. Sedangkan di 900 Mhz kita akan maksimalkan penggunaannya untuk layanan 2G karena penggunanya masih cukup besar di situ, tambah Hendri.
Telkomsel mengaku jumlah pelanggan yang telah menikmati layanan 4G LTE yang disediakannya masih terbilang sangat kecil. Dari 140 juta pelanggan yang dilayani Telkomsel di seluruh Tanah Air, baru 800 ribuan pelanggan yang telah berpindah menikmati layanan berbasis teknologi terbaru itu.
Operator seluler terbesar di Indonesia tersebut masih menyediakan layanan 4G secara terbatas di beberapa kota seperti Makassar, Jakarta dan Bali. Operator telekomunikasi seluler terbesar di Tanah Air ini mengaku telah menyiapkan daftar kota besar lain yang akan segera kebagian giliran menjajal 4G di tahun 2015 ini.