Lepas 2.500 menara, XL kantongi Rp 3,5 triliun
Techno.id - PT XL Axiata Tbk. (XL), mengumumkan telah menandatangani Perjanjian Pembelian Aset (Asset Purchase Agreement atau APA) dengan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) pada tanggal 28 Maret 2016. Penandatanganan itu berkenaan proses penjualan menara telekomunikasi milik XL.
Protelindo merupakan perusahaan penyedia menara independen telah dinyatakan memenangkan proses tender yang diselenggarakan XL untuk penjualan 2.500 menara telekomunikasi, dengan nilai pembelian Rp. 3,568 triliun. Pembayaran transaksi seluruhnya dalam bentuk tunai tanpa komponen lain baik saham maupun pembayaran yang ditangguhkan.
-
Modali LTE, XL jalankan program LTI Kebijakan ini mengacu pada rugi labar dan Pasal 70 UU No.40 tahun 2007.
-
Laba tumbuh 10 persen, XL klaim ini berkat kebijakan transformasi "Kami akan terus fokus untuk menjalankan seluruh agenda kebijakan transformasi untuk memperkuat bisnis kami di masa mendatang," ujar Dian
-
OJK restui niatan XL tambah penghasilan di bursa saham Perusahaan itu mengaku sudah menerima Pernyataan Efektif dari OJK dari langkah korporasi yang dilakukannya tersebut.
Bersamaan dengan penandatanganan Perjanjian Pembelian Aset, XL dan Protelindo juga menandatangani Perjanjian Induk Sewa Menara dimana XL telah setuju untuk menyewa kembali 2.432 menara dari Protelindo untuk jangka waktu 10 tahun. XL juga mendapatkan persyaratan sewa yang kompetitif sebagai penyewa utama yang memberikan manfaat bagi XL berupa penghematan atas belanja modal dan biaya operasional perusahaan.
"Penjualan atas 2.500 menara ini kepada Protelindo merupakan kelanjutan strategi penggunaan aset perusahaan dan memberikan XL tambahan fleksibilitas untuk memaksimalkan posisi kompetitif XL guna mendukung strategi 3R," kata Dian Siswarini, Presiden Direktur XL.
Ia pun mengungkapkan bahwa XL akan menggunakan dana hasil penjualan untuk mengoptimalkan neraca keuangan. XL memiliki hubungan baik dengan Protelindo dan sangat menghargai kesempatan untuk bermitra dengan Protelindo secara jangka panjang.
"Transaksi ini juga menunjukkan kekuatan dan disiplin XL dalam melakukan transaksi strategis dan merupakan salah satu dari beberapa transaksi penting yang berhasil dilakukan dalam kurun waktu dua tahun terakhir," tambah Dian di Grha XL, Jakarta.
Aming Santoso selaku Direktur Utama Protelindo menyebutkan transaksi ini merupakan kemenangan bersama bagi kedua perusahaan. Protelindo disebutkan dapat menggunakan kemampuan neraca keuangannya untuk melakukan pembelian menara, dilain pihak XL dapat memonetisasi towernya dengan harga terbaik.
"Dengan penambahan 2.500 menara, jumlah menara kami akan meningkat menjadi hampir 15.000 sementara kami tetap bisa menekan tingkat hutang pada level rendah. Selama beberapa tahun ini XL telah menjadi mitra terpercaya, dan transaksi ini diharapkan memperkuat hubungan kerjasama yang sudah dibina, kata Aming.
Penutupan transaksi ini diperkirakan dilakukan pada atau sebelum tanggal 30 Juni 2016. Proses transaksi pembelian menara ini juga melibatkan Merrill Lynch (Singapore) Pte.Ltd (BofA Merrill Lynch) bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif untuk XL, sementara Macquarie Capital bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif untuk Protelindo atas transaksi ini.