Menkominfo soal Tolikara: "Kalau tidak tahu, jangan memperkeruh!"
Techno.id - Kasus penyerangan saat Salat Id di Karubaga, Tolikara, Papua, oleh oknum seharusnya disikapi dengan bijak. Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, pun menyerukan imbauan senada. Ia menyarankan supaya masyarakat pengguna media sosial tidak memperkeruh suasana dengan menyebarkan informasi yang belum tentu benar.
"Kita imbau, paling-paling kita ajak temen-temen jangan asal 'forward' berita-berita, cek dululah sekali lagi. Itu saja. Kalau enggak tahu seperti apa, jangan memperkeruhlah," pesannya pada wartawan Antara (22/07/15).
-
Buntut Aksi 22 Mei, pemerintah akan batasi akses media sosial Tujuannya untuk menghindari provokasi yang sangat mudah dilakukan melalui media sosial
-
Bagaimana menyikapi berita hoax dan provokatif? Ini tips dari netizen Media yang dianggapnya "abal-abal" biasanya tak ada susunan redaksi dan kerap menampilkan isi artikel dimulai dengan "Judul Heboh".
-
Kemkominfo: Media sosial jadi alat kampanye yang bersih Kemkominfo: "Media sosial cenderung lebih netral ketimbang pemilik media yang berafiliasi dengan politisi"
Rudiantara, yang ditemui pasca menggelar acara halalbihalal di kantornya itu, juga mengajak netizen agar lebih menahan diri dan menyaring dahulu informasi yang mereka terima dari media sosial maupun media lainnya. Apalagi, dengan semakin majunya teknologi, arus informasi kian tak terkendali.
"Kalau kita bicara media, ya media elektronik, media cetak, media online, media sosial, semakin ke sini, tingkat keakurasiannya semakin rendah. Kembali karena media sosial ini boleh dikatakan less controllabel," simpulnya.
Menkominfo juga menawarkan solusi konkret untuk masalah ini, yakni menyaring media sosial maupun situs online yang diduga hanya memperkeruh suasana. "Kalau masalah 'filtering' ada aturannya, kita kan ada panel dan memenuhi kriteria tertentu, kan," papar pria yang pernah berkarier di Indosat, Telkomsel, XL Axiata, dan Telkom itu.