Netflix diblokir, Telkomsel akui tak berdampak signifikan
Techno.id - Layanan video streaming, Netflix, yang diblokir oleh Telkom Group termasuk Telkomsel, ternyata dampaknya tak begitu signifikan atas konsumsi data oleh pelanggan. Pasalnya, kontribusi video streaming on demand tersebut masih kecil, bahkan setengah persen dari total pemakaian data. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Sales Telkomsel, Mas'ud Khamid.
"Pasca diblokir oleh kami, ternyata pengaruhnya nggak signifikan dibanding naiknya yang lain," kata Mas'ud dikutip dari Merdeka.com(16/02/16).
-
Netflix diblokir, Kemkominfo langsung temui Telkom Group Kemkominfo: Kami akan rapat dulu dan hasilnya nanti akan disampaikan
-
Mengapa Netflix harus diblokir (dan mengapa tidak perlu)? Apa sikap yang Anda pilih? Mendukung pemblokirannya atau malah sebaliknya?
-
Netflix diblokir, ini tanggapan BRTI Pemblokiran yang dilakukan Telkom Group terhadap Netflix sedang jadi topik hangat pembicaraan. Apa pendapat BRTI terkait masalah ini?
Terlebih, kata dia, untuk layanan video para pengguna Telkomsel masih mengidolakan YouTube sebagai layanan yang kerap dipakai. Faktanya, jumlah pemakaian data untuk YouTube lebih besar dibandingkan dengan Netflix.
"YouTube masih lebih besar dari Netflix," pungkasnya.
Telkomsel akan membuka blokiran Netflix manakala layanan video streaming itu sudah memenuhi aturan dari pemerintah seperti Badan Usaha Tetap dan menayangkan konten-konten yang sesuai di Indonesia.
"Sementara ini kami ikut parent. Kalo regulasi sudah oke, kemudian parent juga sudah oke, ya kami akan buka lagi," katanya.
Sebelumnya, alasan mereka memblokir Netflix lantaran demi melindungi masyarakat bukan perkara bisnis semata. Namun ternyata, kebetulan salah satu pemegang saham Telkomsel, yakni SingTel, mempunyai 'tandingan' Netflix yang bernama Hooq. Kabarnya, layanan itu akan meluncur ke Indonesia Maret mendatang.